Thursday, March 21, 2019

Teori Asam Basa Arrhenius



Teori Asam Basa Arrhenius.
Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat jika dilarutkan hasilnya kation ion hidrogen, H(+) dan anion ion sisa asam.
Dapat dituliskan beberapa reaksi ionisasi nya,
HCl  -->  H(+)  +  Cl(-)
Dari ionisasi HCl dapat diketahui ion sisa asamnya adalah Cl(-) ada 1 dan ion hidrogen nya, H(+) ada 1.
Jadi jumlah ion semuanya ada 2 ion.

H2SO4  -->  2H(+)  +  SO4(2-)
Dari ionisasi H2SO4 dapat diketahui   ion sisa asamnya adalah SO4(2-) ada 1 dan ion hidrogen nya, H(+)  ada 2
Jadi jumlah ion semuanya ada 3 ion.


Menurut Arrhenius basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan menghasilkan anion ion hidroksida, OH(-) dan kation ion sisa basa.
Dapat dituliskan beberapa reaksi ionisasi nya,
NaOH  -->  Na(+)  +  OH(-)
Dari ionisasi NaOH dapat diketahui ion sisa basanya adalah Na(+) ada 1 dan ion hidroksida, OH(-) ada 1.
Jadi jumlah ion semuanya ada 2 ion.

Ba(OH)2. -->  Ba(2+)  +  2OH(-)
Dari ionisasi Ba(OH)2 dapat diketahui  ion sisa basanya adalah Ba(2+) ada 1 dan ion hidroksida, OH(-) ada 2.
Jadi jumlah ion semuanya ada 3 ion.


Monoprotik dan Diprotik
Asam Monoprotik adalah asam yang mengandung 1 ion H(+)
Asam Diprotik adalah asam yang mengandung 2 ion H(+)
Basa Monoprotik adalah basa yang mengandung 1 ion OH(-)
Basa Diprotik adalah basa yang mengandung 2 ion OH(-)
Jika kita perhatikan kembali contoh di atas,
1. HCl merupakan senyawa asam monoprotik karena  HCl mengandung 1 ion H(+).
2. H2SO4 merupakan senyawa asam diprotik karena H2SO4 mengandung 2 ion H(+)
3. NaOH merupakan senyawa basa diprotik karena NaOH mengandung 1 ion OH(-)
4. Ba(OH)2 merupakan senyawa basa diprotik karena Ba(OH)2 mengandung 2 ion OH(-)


Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, Basa Lemah 
Seperti pada pelajaran elektrolit dan non elektrolit, elektrolit kuat adalah zat yang semua zatnya berubah menjadi  ion (α = 1) sedangkan elektrolit lemah adalah hanya sebagian zatnya berubah menjadi ion (0<α<1). Demikian juga pada asam dan basa, larutan asam basa termasuk larutan elektrolit.
Pada  larutan asam  ada larutan asam kuat (α = 1) dan larutan asam lemah (0<α<1).
Beberapa contoh asam kuat,
1. asam khlorida, HCl
ionisasinya, HCl --> H(+) + Cl(-)
2. asam bromida, HBr
ionisasinya, HBr --> H(+) + Br(-)
3. asam iodida, HI
ionisasinya, HI --> H(+) + I(-)
4. asam hipoklorit, HOCl
ionisasinya, HOCl --> H(+) + OCl(-)
5. asam klorit, HO2Cl
ionisasinya, HO2Cl --> H(+) + O2Cl(-)
6. asam klorat, HO3Cl
ionisasinya, HO3Cl --> H(+) + O3Cl(-)
7. asam perklorat, HO4Cl
ionisasinya, HO4Cl --> H(+) + O4Cl(-)
8. asam nitrat, HNO3
ionisasinya, HNO3 --> H(+) + NO3(-)
9. asam sulfat, H2SO4
ionisasinya, H2SO4 --> 2H(+) + SO4(2-)
Beberapa contoh asam lemah,
1. asam formiat, HCOOH
ionisasinya, HCOOH --> H(+) + HCOO(-)
2. asam asetat, CH3COOH
ionisasinya,
CH3COOH --> H(+) + CH3COO(-)
3. asam sianida, HCN
ionisasinya, HCN --> H(+) + CN(-)
4. asam fluorida, HF
ionisasinya, HF --> H(+) + F(-)
5. asam karbonat, H2CO3
ionisasinya, H2CO3 --> 2H(+) + CO3(-)
6. asam pospat, H3PO4
Ionisasinya, H3PO4 --> 3H(+) + PO4(3-)

Pada larutan basa terdiri dari larutan basa kuat (α = 1) dan larutan basa lemah (0<α<1).
Beberapa contoh larutan basa kuat,
1. lithium hidroksida, LiOH
ionisasinya, LiOH --> Li(+) + OH(-)
2. natrium hidroksida, NaOH
ionisasinya, NaOH --> Na(+) + OH(-)
3. kalium hidroksida, KOH
ionisasinya, KOH --> K(+) + OH(-)
4. magnesium hidroksida, Mg(OH)2
ionisasinya,
Mg(OH)2 --> Mg(2+) + 2OH(-)
5. kalsium hidroksida, Ca(OH)2
ionisasinya, Ca(OH)2 --> Ca(2+) + 2OH(-)
6. stronsium hidroksida, Sr(OH)2
ionisasinya, Sr(OH)2 --> Sr(2+) + 2OH(-)
7. barium hidroksida, Ba(OH)2
ionisasinya, Ba(OH)2 --> Ba(2+) + 2OH(-)
Beberapa contoh larutan basa lemah,
1. ammonium hidroksida, NH4OH
ionisasinya, NH4OH --> NH4(+) + OH(-)
2. aluminium hidroksida, Al(OH)3
ionisasinya, Al(OH)3 --> Al(3+) + 3OH(-)
3. metilamin hidroksida, CH3NH3OH
ionisasinya,
CH3NH3OH --> CH3NH3(+) + OH(-)
4. etilamin hidroksida, C2H5NH3OH
ionisasinya,
C2H5NH3OH --> C2H5NH3(+) + OH(-)
5. besi II hidroksida, Fe(OH)2
ionisasinya, Fe(OH)2 --> Fe(2+) + 2OH(-)


Pada larutan netral terdiri larutan elektrolit dan non elektrolit.
Beberapa contoh larutan elektrolit yang netral (tidak asam dan tidak basa),
1. garam natrium khlorida, NaCl
ionisasinya, NaCl --> Na(+) + Cl(-)
2. garam natrium bromida, NaBr
ionisasinya, NaBr --> Na(+) + Br(-)
3. garam natrium iodida, NaI
ionisasinya, NaI --> Na(+) + I(-)
4. garam kalium khlorida, KCl
ionisasinya, KCl --> K(+) + Cl(-)
5. garam kalium bromida, KBr
ionisasinya, KBr --> K(+) + Br(-)
6. garam kalium iodida, KI
ionisasinya, KI --> K(+) + I(-)
7. garam natrium sulfat, Na2SO4
ionisasinya. Na2SO4 --> 2Na(+) + SO4(2-)
8. garam kalium nitrat, KNO3
ionisasinya, KNO3 --> K(+) + NO3(-)
9. garam kalsium sulfat, CaSO4
ionisasinya. CaSO4 --> Ca(2+) SO4(2-)
10.garam barium nitrat,  Ba(NO3)2
ionisasinya,
Ba(NO3)2 --> Ba(2+) + NO3(-)
Beberapa contoh larutan nonelektrolit netral (tidak asam dan tidak basa)
Karena larutan nonelektrolit maka tidak menghasilkan ion.
1. ethanol,  C2H5OH
2. urea, CO(NH2)2
3. sukrosa, C12H22O11
4. glukosa, C6H12O6
5. benzene,  C6H6

Jadi dapat disimpulkan,
1. Asam di dalam larutannya menghasilkan ion H(+) dan ion sisa asam.
2. Asam terdiri  elektrolit kuat dan elektrolit lenah
3. Basa di dalam larutannya menghasilkan ion OH(-) dan ion sisa basa.
4. Basa terdiri elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Di antara asam kuat ada yang lebih kuat sifat asamnya, demikian di antara asam lemah ada yang lebih lemah sifat asamnya.
Nah untuk selanjutnya kita pelajari tentang kekuatan asam  dan kekuatan basa.
Baca :
1. Kekuatan Asam.
2. Kekuatan Basa.

Untuk memperkuat penjelasan mari kita tonton tentang Teori Asam Basa Arrhenius




No comments:

Post a Comment