Tuesday, April 23, 2019

Uji kompetensi Peran Kimia dalam kehidupan sehari-hari

1. Contoh berikut merupakan peran ilmu kimia dalam berbagai bidang.
i.   penemuan sel surya untuk menghasilkan energi
ii.  penemuan alat dialisis penderita gagal ginjal
iii. penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian
iv. penemuan rumus molekul DNA sehingga membantu proses kloning
v.   penemuan jenis pestisida yang tepat untuk membasmi serangan hama.
Peran ilmu kimia di bidang pertanian  ditunjukkan oleh nomor...
A. i dan ii
B. ii dan iv
C. iii dan iv
D. iii dan v
E. iv dan v

2. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem syaraf, telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan. Hal ini merupakan salah satu penerapan ilmu kimia dalam bidang...
A. hukum
B. geologi
C. pertanian
D. Kesehatan
E. Lingkungan

3. Salah satu contoh penerapan ilmu kimia dalam bidang geologi adalah...
A. mempelajari kandungan material bumi, logam dan minyak bumi
B. mencari Informasi tentang penanganan limbah atau sampah
C. membuat pupuk dan menanggulangi hama
D. menemukan vaksin menular
E. membuat mesin-mesin industri

4. Salah satu contoh peran kimia dalam industri pangan adalah...
A. penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit
B. penggunaan mikroorganis/bakteri
pada pengolahan makanan
C. penentuan jenis bahan yang digunakan untuk bangunan
D. penentuan jenis batuan yang ada di bawah permukaan bumi
E. penemuan mikroprosesor yang  digunakan dalam peralatan elektrolit

5. Salah satu peran kimia dalam pertanian adalah...
A.  mengungkap tersangka pencurian tanaman
B.  mencari informasi tentang kandungan tanah
C. membuat bahan makanan menjadi awet
D. membuat obat-obatan dari bahan alam
E.  mengelola air bersih

6. Ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,  dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut adalah...
A. Ilmu fisika
B. Ilmu kimia
C. Ilmu biologi
D. Ilmu farmasi
E. Ilmu pengetahuan alam

7. Sari mengamati bahwa air di lingkungan tempat tinggalnya keruh dan Berbagi. Ia menduga air tersebut telah tercemar sehingga tidak layak dikonsumsi. Untuk menguatkan dugaan tersebut Sari....
A. mengolah data
B. merumuskan masalah
C. menyusun hipotesis
D. melakukan eksperimen
E. menyusun kerangka teori






Tuesday, April 16, 2019

10 alat musik-tarian-makanan-rumah adat-senjata khas daerah

10 jenis alat musik daerah
1.   Dari daerah Batak
      Alat musik : Sarune Bolon
      Gambar alat

Sarune bolon merupakan alat musik tradisional suku Batak Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, tanduk kerbau dan kayu arung sebagai "ipit-ipit" sebagai sumber suara.
Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Cara menipu alat ini dengan tembok "Marilah hosa" (circular breathing)  yakni nafas ditarik tetapi tanpa menghentikan suara Sarune tersebut.
Sarune bolon adalah pembawa lagu (melodi) dalam Gondang Batak.
      Tarian : Tor-Tor
      Gambar tarian
Biasanya sebelum acara di mulai terlebih dahulu tuan rumah atau hasuhutan melakukan acara khusus yang dinamakan 'Tua ni Gondang'. Dalam pelaksanaan tarian tersebut salah seorang dari hasuhutan akan meminta kepada penabuh gondang dengan kata-kata yang sopan dan santun atau yang biasa disebut amang pargonci.
Setiap selesai satu permintaan selalu diselingi dengan pukulan gondang dengan ritme tertentu dalam beberapa saat. Setelah permintaan tersebut dilaksanakan dengan baik,  maka barisan keluarga suhut yang telah siap manortor (menari) mengatur susunan tempat berdirinya untuk memulai menari.

2.
10. Ukulele
      Gambar alat
  Konon ukulele ditemukan di Hawaii
Konon Ukulele ditemukan di Hawaii tahun 1879, pada waktu itu suatu perjalanan imigran Portugis dari Madeira (Azores) dari Portugal melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan ke Hawaii antara tahun 1878 hingga 1913 sebanyak 20.000 orang, salah seorang membawa gitar kecil yang disebut Braginho di Braga (Portugal). 
Pada tahun berikutnya, ukulele dibawa ke pulau Ambon, mampir ke Makassar, dan akhirnya menjadi alat utama musik Keroncong di kampung Toegoe (Cilincing,  Jakarta Utara)




Sunday, April 14, 2019

Prosedur penggunaan alat laboratorium

1. LABU DESTILASI
    Gambar alat
A.  Deskripsi dan Prinsip
Labu didih adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas (Glass ware) yang berbentuk seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan triple neck. Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar (round bottom) dan ada juga yang rata (flat bottom).

Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 ‘C. Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi labu didih (boiling flask) adalah untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Labu didih yang dasarnya berbentuk bundar biasanya digunakan untuk memanaskan bahan, sedangkan yang bawahnya flat selain dapat digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil.
(http://kamusq.blogspot.com/2012/03/labu-didih-boiling-flask-fungsi-labu.html)

Leher labu didih memiliki 3 jenis, yaitu single neck, double neck dan tripple neck. bagian bawah labu didih ada 2 jenis flat dan round bottom. Selain terdiri dari berbagai macam leher labu didih terdiri dari berbagai macam dasar, diantaranya :
boiling flask round bottom
boiling flask flat bottom
(rahma-alchemist.blogspot.com/2009/10/fungsi-peralatan-laboratorium-dasar-1.html?m=1)

B.  Bagian dan Fungsi Labu Didih
Labu didih (boilling flask) terdiri dari 2 bagian, yaitu :
neck atau leher yang berfungsi untuk mengalirkan larutan yang akan ditambahkan ke dalam labu didih atau pun untuk menyambungkan bagian dari alat destilasi dengan labu didih.
tabung yang berfungsi menempatkan larutan yang akan dipanaskan atau akan didestilasi.

C.  Cara Pengoperasian
Sebelum menggunakan labu didih terlebih dahulu labu didih dicuci menggunakan air atau aquades, jangan sampai masih terdapat kotoran di dasar labu didih ketika akan digunakan. Ketika akan memanaskan larutan terlebih dahulu labu didih diisi oleh batu didih. Fungsi dari batu didih sendiri yaitu untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik lewat didih.

D.  Cara Perawatan
Agar tidak terjatuh, pada umumnya labu didih diletakkan atau dihubungkan dengan penampung destilat. Pada pemeriksaan kadar air, labu didih sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu.
(http://see-around-theworld.blogspot.com/2011/11/laporan-analitik-pangan-pengenalan-alat.html)
 
E.  Aplikasi
Secara umum labu didih berfungsi sebagai wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkaikan dengan pendingin balik.


2. BURET
    Gambar alat
A.  Skripsi dan prinsip
Buret adalah sebuah peralatan  laboratorium yang terbuat dari gelas  berbentuk silinder seperti pipet besar yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret merupakan peralatan yang sangat penting saat melakukan analisa dengan metode Titrasi.

Menurut fungsinya buret terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Buret asam ( dengan cerat kaca ) digunakan untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral (Tiosulfat) dam larutan pengoksid (KCrO4)
Buret basa digunakan untuk larutan yang bersifat basa seperti NaOH, KOH dll. Memiliki ujung cerat karet dengan bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran.
Buret amberglas adalah buret yang terbuat dari bahan kaca yang berwarna coklat atau gelap.Buter ini berfungsi untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan Kalium permanganat atau iodium.

B.  Bagian dan Fungsi

Buret terdiri dari beberapa bagian, di antaranya :
- Keran yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran dari buret
- Tutup merah dengan karet yang berfungsi untuk mengatur pemutaran dari keran agar tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah keran diputar.
- Klep, berbentuk setengah lingkaran agar mudah disambung dengan keran (stopcock).
- Tabung panjang dengan skala yang berfungsi sebagai tempat larutan yang akan digunakan sebagai titran dan untuk menghitung berapa banyak titran yang dipergunakan dalam titrasi.

C.  Cara Pengoperasian
Langkah Kalibrasi Volumetrik – Buret
     1. Klem buret secara vertikal pada
         sebuah support stand (statif),
     2. Klem juga sebuah glass tube di
         dekat buret tersebut.
     3. Isi buret dengan air suling hingga
         tanda 0 / zero mark.
     4. Kucurkan, dan rekam delivery
         time dari zero mark hingga
         graduasi terendah.
     5. Isi kembali buret kira-kira 10 mm
         diatas zerro mark, 
     6. Isi juga test tube dan catat suhu
         air suling yang ada di test tube
         tersebut
     7. Set miniskus pada zero mark,
         dengan menggunakan buret
         keran turunkan level liquid.
     8. Timbang botol kosong.
     9. Buka keran hingga air sedikit di
         atas garis yang dites, dan alirkan
        dengan pelan sehingga
        mendapatkan seting yang akurat.

Jika seting sudah lengkap, cek lagi seting yang ada.
(http://kalibrasi.org/tag/kalibrasi-buret/)

Untuk mengisi buret, tutup keran kolom di bagian bawah dan menggunakan corong. Anda mungkin perlu untuk mengangkat di atas corong sedikit, untuk memungkinkan solusi untuk mengalir secara bebas.

Sebelum titrasi, periksa kondisi buret dengan larutan titran dengan memastikan bahwa larutan dalam buret mengalir dengan bebas. Pemeriksaan dua atau tiga kali akan memastikan bahwa konsentrasi titran tidak akan berubah.

Setelah bahan yang akan di titrasi siap dalam erlenmeyer, dekatkan mulut erlenmeyer tepat di bawah buret. tangan kiri memegang Erlenmeyer, sedang tangan kanan mengontrol kran buret agar aliran cairan yang keluar dari dalam buret meluncur setetes demi setetes. Setelah indikator analisa menampakan warnanya, biasanya titrasi dianggap selesai.  Selanjutnya tinggal menghitung berapa banyak reagen kimia yang digunakan untuk titrasi dengan cara membaca skala yang tertera pada buret.

Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari kesalahan paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

D.  Cara Perawatan
Agar buret tetap berfungsi dengan baik seperti kondisi sebelumnya, aktivitas pemeliharaan yang dapat dilakukan adalah:
Biasakan sebelum dan sesudah mereaksikan bahan kimia menggunakan buret, buret harus selalu dibilas menggunakan akuades dan atau bahan kimia itu sendiri. Cara mencuci dan membilas buret adalah membongkar cerat dan bersihkan menggunakan sabun atau akuades, hal ini bertujuan agar dalam percobaan tidak terdapat residu yang masih tersisa dari percobaan sebelumnya dan menggagalkan percobaan. Sedangkan, sesudahnya buret pun dibilas dengan akuades agar buret bersih, tidak mengerak dan tidak mengontaminasi percobaan selanjutnya.
Dalam penyimpanan, buret sebaiknya diletakkan secara vertikal dan corong dalam keadaan terbuka. Hal ini bertujuan agar pembilas (akuades) yang masih tersisa dapat keluar dengan mudah dan tidak membentuk kerak di dalam buret.

E.  Aplikasi
Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3. Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari kesalahan sistematik.
Larutan asam menggunakan buret asam yang memiliki cerat kaca.
Larutan basa menggunakan buret basa yang memiliki cerat karet.
Larutan sensitive cahaya menggunakan buret amberglas berbahan kaca yang berwarna coklat atau gelap.


3. DISTILLING FLASK
    Gambar alat,
Deskripsi dan Prinsip
Destilling flask atau labu destilasi merupakan alat laboratorium kimia maupun biologi yang terbuat dari bahan kaca (glassware) dengan dasar melingkar yang berfungsi untuk destilasi larutan. Terbuat dari bahan borosilikat, berlengan dan kapasitas 125, dilengkapi karet penutup berlubang kira kira 6 mm. Labu distilat biasanya terbuat dari kaca untuk inertness kimia, dan yang terbaru biasanya terbuat dari kaca tahan panas borosilikat. Labu distilat dalam berbagai ukuran, mulai dari 5 sampai 20 mL L, dengan ukuran biasanya tertulis di kaca. Taper standar 24/40 adalah umum untuk 250 mL atau labu besar, sedangkan ukuran yang lebih kecil seperti 14 atau 19 digunakan untuk botol kecil.
Karena alas bulat, cincin gabus diperlukan untuk menjaga termos alas bulat tegak. Ketika digunakan, labu alas bulat biasanya diadakan di leher dengan klem pada berdiri.
(http://teklab4.blogspot.com/2012/09/alat-gelas-laboratorium.html)
(http://en.m.wikipedia.org/wiki/round-bottom_flask)

B. Bagian dan Fungsi Labu Didih
Labu distilasi (distilling flask) terdiri dari:
Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
Labu bawah yang berfungsi menempatkan larutan yang akan didestilasi.

C. Cara Pengoperasian
Sebelum menggunakan labu destilasi terlebih dahulu labu dicuci menggunakan air atau aquades, jangan sampai masih terdapat kotoran di dasar labu ketika akan digunakan. Kemudian larutan sampel dimasukkan ke dalam labu melalui bibir atas isi zat dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu, setelah selesai memasukkan sampel tutup dengan karet penutup yang disertai thermometer di sebuah lubang di atas tutup. Lalu hubungkan dengan alat destilasi.

D. Cara Perawatan
Labu destilasi sebaiknya di simpan di tempat yang tidak disatukan dengan alat kimia yang terbuat dari logam dan juga jangan di simpan di tempat yang terlalu tinggi. Perawatannya harus di cuci sebelum dipakai dan dicuci kembali sesudah dipakai,bila labu labu destilasi terdapat banyak kotoran segara dibersihkan karena itu akan menyebabkan antiklimaks pada saat digunakan.
E. Aplikasi
Sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan didistilasi. Terdiri dari :
a) Labu dasar bulat
b) Labu erlenmeyer khusus untuk distilasi atau refluks.
(http://kimia-industry.blogspot.com/2011/10/komponen-destilasi.html)

4. Labu Ukur 
    Gambar alat

A.  Deskripsi
      Labu ukur adalah peralatan gelas laboratorium yang berbentuk seperti buah pear,  memiliki bagian bawah datar dan bulat dengan leher yang panjang. Labu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastik, hal ini ditujukan agar isi dalam labu ukur dapat terlihat (transparent). Mulut pada labu ukur digunakan untuk menampung lebih banyak cairan. Tutup terbuat dari plastik. Bagian perut pada labu ukur yang ter
   bu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastic,hal ini ditujukan agar isi dalam labu ukur dapat terlihat (transparent).Mulut pada labu ukur digunakan untuk menampung tutup yang terbuat dari plastic.Bagian Perut pada labu ukur yang berbentuk bulat terdapat garis-garis ukur yang melingkar,hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan volume labu ukur.

Labu ukur memiliki bermacam volume dari yang paling kecil 1ml sampai dengan yang terbesar 1000ml.Labu ukur bisasanya digunakan unutk mengencerkan atau melarutkan zat kimia sebelum dilakukan penelitian.Biasanya zat yang diencerkan adalah zat kimia yang berkarakter terlalu pekat.

Ingin menyiapkan larutan dengan konsentrasi dan jumlah yang pasti disertai keakuratan yang tinggi? Labuukur atau takar, jawabannya. Alat gelas kimia yang satu ini sangat cocok untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang diketahui pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Labu ukur dapat Anda gunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi karena pada bagian lehernya terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas

Equipment (Peralatan):
Autoclave
Fungsi : Untuk mensterilkan alat dan bahan.
Cara Kerja :
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.

Inkubator :
Fungsi : Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.
Cara Kerja :
Hubungkan kabel power ke stop kontak.
Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.
Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

Magnetik Stirer:
Fungsi : Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Cara Kerja :
Tombol logam untuk menghidupkan alat.
Ambil stirer  ( batang magnet) dan masukkan pada larutan (di tempatkan dalam erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.
Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan( lihat tanda panah).
Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.
Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.
Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.
Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali di atas papan besi.

Gelas ukur

Fungsi :
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai Dari volume 10 mL hingga 2 L. Gelas ukur terbuat dari pops dan terbuat dari bahan plastik (polipropilen)  yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, seperti kaki untuk menambah kestabilan gelas ukur.



Bahan-bahan Kimia :
Benzena
Rumus Molekul : C6H6
Bentuk : Cairan
Peringatan :
-      Mudah terbakar
-          Iritasi bila terkena mata dan kulit
-          Bahaya bila terhiru dan tertelan
Penanganan :
-      Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan     buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
-          Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis.
-          Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis.
-          Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkan, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar.

2. Toluena
Rumus Molekul : C7H8 atau C5-H5-CH3
Bentuk : Cairan
Peringatan :
-      Mudah terbakar
-          Iritasi bila terkena mata dan kulit
-          Bahaya bila terhirup dan tertelan




Penanganan :
-          Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
-          Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis.
-          Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis.
-          Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar.

Etanol atau Etil Alkohol
Rumus Molekul : C2H5OH
Bentuk : Cairan
Peringatan :
-          Mudah terbakar baik dalam liquid maupun uap
-          Iritasi bila terkena mata dan kulit
-          Bahaya bila terhirup dan tertelan
Penanganan :
-     Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan (jangan meleui mulut ke mulut), bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
-          Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis.
-          Terkena kulit: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit, segera beri tindakan medis. Bilas dengan sabun dan air.
-          Tertelan: jangan paksakan muntah. Bila korban sadar, beri 2-4 cangkir susu/air.  Jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. Segera beri tindakan medis.


















Uji kompetensi keselamatan dan keamanan di laboratorium

1.  Simbol gambar ini menyatakan...
     A.  Peringatan areal bahaya
     B.  Peringatan bahan
           mudah meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

2.  Simbol gambar di bawah ini
     menyatakan ,
     A.  Peringatan bahan
          mudah terbakar
     B.  Peringatan bahan
          berbahaya
     C.  Peringatan tegangan tinggi
     D.  Peringatan alat berputar otomatis
     E.  Peringatan bahan kimia keras

3.  Gambar simbol di bawah ini,   
     menyatakan...
     A.  Peringatan areal
           berbahaya
     B.  Peringatan bahan mudah
          meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

4.  Gambar simbol di bawah  ini,
    menyatakan...
     A.  Peringatan bahan mudah
           terbakar.
     B.  Peringatan bahan beracun.
     C.  Peringatan tegangan tinggi.
     D.  Peringatan alat berputar
          otomatis.
     E.  Peringatan bahan kimia keras.

5.  Gambar simbol di bawah  ini,
     menyatakan...
     A.  Peringatan areal bahaya
     B.  Peringatan bahan mudah
          meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

6.  Perhatikan gambar ini,
     Simbol gambar ini menyatakan...
     A.  Peringatan bahan mudah
           terbakar
     B.  Peringatan bahan beracun
     C.  Peringatan tegangan tinggi
     D.  Peringatan alat berputar otomatis
     E.  Peringatan bahan kimia keras

7.  Perhatikan gambar ini,
     Simbol gambar ini menyatakan...
     A.  Peringatan areal bahaya
     B.  Peringatan bahan mudah
          meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

8.  Suatu kegiatan, melakukan langkah-
     langkah yang sudah ada dalam
     rangka menunjukkan bahwa semua
     itu seperti itu sesuai yang sudah
     ada, adalah kegiatan ...(baca 
     peraturan laboratorium)
     A.  Mencoba-coba
     B.  Demonstrasi
     C.  Eksperimen
     D.  Penelitian
     E.  Berteori

9.  Memakai jas laboratorium adalah .
     kewajiban..
     A.  Siswa praktikan
     B.  Staf tata laboratorium
     C.  Guru pembimbing praktikan
     D.  Peneliti
     E.  Siswa praktikan, staf
          laboratorium, guru pembimbing
          praktikan dan peneliti

10. Gambar alat di bawah ini.

namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Buret
C. Gelas Kimia
D. Gelas Ukur
E. Labu Didih

11. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)
A. Auto Clave
B. Gelas ukur
C. Buret
D. Gelas kimia
E. Magnetic Sticker

12. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Buret
B. Destiling Flask
C. Gelas Kimia
D. Gelas Ukur
E. Incubator

13. Gambar alat di bawah ini.
(baca prosedur penggunaan alat)
namanya adalah.. .
A. Auto Clave
B. Destiling Flask
C. Gelas Kimia
D. Gelas Ukur
E. Labu Didih

14. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Destiling Flask
C. Gelas Kimia
D. Incubator
E. Magnetic Sticker

15. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Buret
C. Destiling Flask
D. Incubator
E. Magnetic Sticker

16. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Buret
C. Gelas Kimia
D. Incubator
E. Magnetic Sticker

17. Cara yang tepat untuk menampung
      gas amoniak dalam laboratorium
      digambar dengan posisi...
     A.  I
     B.  II
     C.  III
     D.  IV
     E.  V



Model Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum didasarkan beberapa pendapat,
Pertama dualisme sifat elektron yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel (hipotesis Louis de Broglie, 1924).
Kedua azas ketidakpastian, 1927 oleh Werner Heisenberg yang menyatakan posisi elektron tidak dapat dipastikan.
Ketiga teori Erwin Schrodinger, 1927 yang menyatakan walau posisi elektron tidak bisa dipastikan tetapi keberadaan elektron dapat diketahui dalam batas-batasnya.

Nah... Kemudian dimulailah teori atom mekanika kuantum.

Keberadaan elektron disebut kuantum.  Ruang tempat elektron berada disebut orbital.

Kata kuantum pertama sekali dikemukakan oleh Max Planck yang rumus E = h.f.  Energi tertentu yang menjadi jarak dari inti sebagai tempat elektron berada yang disebut kuanta dan inilah yang merupakan bilangan kuantum pertama (kuantum utama) yang dikenal dengan lintasan elektron atau kulit (simbolnya = n)

Dipertegas dengan persamaan Schrodinger,

Dari persamaan Schrodinger dapat digambarkan posisi-posisi elektron yang dikenal dengan bilangan kuantum.
Nah ada 4 bilangan kuantum yang dijelaskan dari persamaan Schrodinger yaitu,
Bilangan kuantum utama, n
Bilangan kuantum azimuth, l
Bilangan kuantum magnetic, m
Bilangan kuantum spin,  s

Keberadaan elektron diperjelas oleh Aufbau, Pauli dan Hund walaupun itu masih pada batas-batas gambaran Schrodinger.

Menurut Aufbau, elektron di dalam suatu atom netral dan stabil mempunyai energi yang rendah. Elektron-elektron ini mengisi orbital-orbital pada sub kulit. Sub kulit yang diisi dimulai dari sub kulit yang tingkat energinya rendah. Yang dikenal dengan Azas Aufbau.
Contoh 1,
Unsur Na dengan nomor atom 11. Tentukan  posisi elektron terakhirnya  !
Nah pertama tentu kita harus yahu jumlah elektron yang dimilikinya kemudian kita buat susunan elektron (konfigurasi elektron) sesuai azas Aufbau. Dari konfigurasi tersebut terlihat elektron yang terakhirnya. Nah baru kita tentukan posisi elektron terakhirnya (harga keempat bilangan kuantumnya).
Oke, pertama kita tentukan jumlah elektron nya.
Jumlah elektron = proton - muatan
Unsur Na tak diberikan muatan nya berarti muatan nya = 0
Proton Na = nomor atom nya = 11

Jadi jumlah elektron = 11 - 0
                                       = 11.
Oke setelah ini kita buatkan Konfigurasi elektron nya menurut Aufbau yang dimulai dari 1s...
1s2, 2s2, 2p6, 3s1
Terlihat elektron terakhir berada pada posisi 3s1.
Oke kemudian kita tentukan harga keempat bilangan kuantum nya.
3s1 elektron berada pada kulit ke 3
       elektron berada pada sub kulit s
Sub kulit s memiliki 1 ruang orbital (m=0)
Ruang orbital nya hanya diisi oleh 1 elektron tentunya elektronnya berotasi searah jarum jam (s=+½).
Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit s
     (l=0)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=0
d. Bilangan kuantum spin arah rotasi
    elektron searah jarum jam s=+½

Jadi posisi elektron terakhir dari unsur Na yang tidak bermuatan adalah sebagai berikut,
n=3,  l=0,  m=0,  s=+½

Contoh 2
Unsur Na dengan nomor atom 11.
Bila Na bermuatan +1 tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Oke kita lakukan seperti cara di atas.
Jumlah elektron = proton - muatan
                               = 11 - (+1)
                               = 11 - 1 = 10
Konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6
Elektron terakhir ada pada 2p6 yaitu elektron yang ke enam.
Orbital p memiliki 3 ruang yaitu
2Px 2Py 2Pz
Pengisian elektron searah jarum jam terlebih dahulu   2Px1   2Py1   2Pz1
    nomor ruang   m=-1   m=0    m=+1
elektron ke 1 pada 2Px1, elektron ke 2 pada 2Py1, elektron ke 3 pada 2Pz1
Pengisian elektron berlawanan jarum jam                    2Px2   2Py2   2Pz2
nomor ruang  m=-1   m=0    m=+1
elektron ke 4 pada 2Px2, elektron ke 5 pada 2Py2, elektron terakhir ke 6 pada 2Pz2
Elektron terakhir berada pada 2Pz2 dengan rotasi berlawanan jarum jam (s=-½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 2 (n=2)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=1)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=+1
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=-½

Jadi posisi elektron terakhir dari Na yang  bermuatan +1 adalah sebagai berikut,
n=2,  l=1,  m=+1,  s=-½

Contoh 3
Unsur Cl dengan nomor atom 17.
Bila Cl tidak bermuatan  tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 17 - 0 = 17
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p5
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 5 pada 3p5
Ruang orbital nya   3Px2   3Py2   3Pz1
Nomor ruang nya   m=-1   m=0    m=+1
Elektron terakhir berada pada 3Py2 dengan rotasi berlawanan jarum jam (s=-½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=1)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=0
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=-½

Jadi posisi elektron terakhir dari unsur Cl yang  tidak bermuatan  adalah sebagai berikut,
n=3,  l=1,  m=0,  s=-½

Contoh 4
Unsur O dengan nomor atom 16.
Bila O bermuatan -2 tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 16 - (-2) = 16 + 2 = 18
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 6 pada 3p6
Ruang orbital nya   3Px2   3Py2   3Pz2
Nomor ruang nya   m=-1   m=0    m=+1
Elektron terakhir berada pada 3Pz2 dengan rotasi berlawanan jarum jam (s=-½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=1)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=+1
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=-½

Jadi posisi elektron terakhir dari O yang bermuatan -2 adalah sebagai berikut,
n=3,  l=1,  m=+1,  s=-½

Contoh 5
Unsur Sc dengan nomor atom 21.
Bila Sc tidak bermuatan  tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 21 - 0 = 21
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d1
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 1 pada 3d1
Sub d (l=2) memiliki 5 ruang Dxy Dxz Dyz Dxxyy Dzz
karena elektron hanya 1 jadi Dxy yang diisi,
3Dxy1 3Dxz0 3Dyz0 3Dxxyy0 3Dzz0
m=-2   m=-1    m=0    m=+1       m=-2
Elektron terakhir berada pada 3Dxy1 dengan rotasi searah jarum jam (s=+½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=2)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=-2
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=+½

Jadi posisi elektron terakhir dari unsur Sc yang  tidak bermuatan  adalah sebagai berikut,
n=3,  l=2,  m=-2,  s=+½

Contoh 6
Unsur U dengan nomor atom 92.
Bila U tidak bermuatan  tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 92 - 0 = 92
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f14, 5d10, 6p6, 7s2, 5f4
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 4 pada 5f4

Sub f (l=3) memiliki 7 ruang Fxyz, Fx(z2-y2), Fy(z2-x2),  Fz(x2-y2), Fx3, Fy3, Fz3
karena elektron hanya 4 jadi yang diisi (Fxyz)1, (Fx(z2-y2))1, (Fy(z2-x2))1, (Fz(x2-y2))1 ruang yang lain kosong.
elektron terakhir ada pada (Fz(x2-y2))1

5(Fxyz)1,  5(Fx(z2-y2))1,  5(Fy(z2-x2))1,
m=-3          m=-2                 m=-1
5(Fz(x2-y2))1, 5(Fx3)0, 5(Fy3)0, 5(Fz3)0
m=0                  m=+1     m=+2      m=+3

Elektron terakhir berada pada 5(Fz(x2-y2))1 dengan nomor ruang m=0 dengan rotasi searah jarum jam (s=+½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 5 (n=5)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=3)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=0
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=+½

Jadi posisi elektron terakhir dari U yang  tidak bermuatan  adalah sebagai berikut,
n=5,  l=3,  m=0,  s=+½

Menurut Pauli, elektron-elektron dalam satu atom dilarang memiliki harga keempat bilangan kuantum nya sama. Yang dikenal dengan Larangan Pauli.

Menurut Hund,  setiap ruang orbital tiap sub kulit diisi oleh elektron yang  rotasi spin nya searah jarum jam (s = +½) terlebih setelah semua ruang obital diisi barulah kemudian diisi oleh elektron yang rotasi spin yang berlawanan arah jarum jam (s = -½). Yang dikenal dengan Aturan Hund.

Contoh 7.
Perhatikan harga bilangan kuantum di bawah ini,
a. l = 0 , m = 0 , s = +½
b. l = 0 , m = 0 , s = -½
c. l = 1 , m = 0 , s = +½
d. l = 1 , m = 0 , s = -½
e. l = 1 , m = 1 , s = +½
Pada kulit ke 1 memiliki harga bilangan kuantum..
A. a dan b
B. a dan d
C. b dan c
D. b dan e
E. c dan d

Nah yang seperti ini kulit 1 (n=1) hanya memiliki satu sub kulit yakni sub kulit s (l=0)
Pada sub kulit memiliki 1 ruang orbital yakni m=0.
Pada 1 ruang orbital diisi 2 elektron yakni pertama spin searah jarum jam (s=+½) dan kedua spin berlawanan jarum jam (s=-½).

Jadi pada kulit ke 1, memiliki bilangan kuantum l=0, m=0, s=+½ dan l=0, m=0, s=-½.
Jawaban nya : A. a dan b

Contoh 8.
Perhatikan harga bilangan kuantum di bawah ini,
a. l = 0 , m = 0 , s = +½
b. l = 0 , m = 0 , s = -½
c. l = 0 , m = 1 , s = +½
d. l = 1 , m = 0 , s = -½
e. l = 1 , m = 1 , s = +½
Bilangan kuantum yang tidak mungkin adalah..
A. a
B. b
C. c
D. d
E. e

Nah untuk menyatakan bilangan kuantum yang tidak mungkin kita harus lihat azas Aufbau, larangan Pauli dan aturan Hund.
Kulit ke 1 (n=1) punya satu sub kulit  yaitu
sub kulit s dengan m=0.
Kulit ke 2 (n=2) punya dua sub kulit yaitu
sub kulit s dengan m=0
sub kulit p dengan m=-1,0,+1
Kulit ke 3 (n=3) punya tiga sub kulit yaitu
sub kulit s dengan m=0
sub kulit p dengan m=-1,0,+1
sub kulit d dengan m=-2,-1,0,+1,+2
Kulit ke 4 (n=4) dan kulit seterusnya punya empat sub kulit yaitu
sub kulit s dengan m=0
sub kulit p dengan m=-1,0,+1
sub kulit d dengan m=-2,-1,0,+1,+2
sub kulit f dengan m=-3,-2,+1,0,+1,+2,+3

Sekarang kita cek satu persatu..
 a. l = 0 , m = 0 , s = +½
l=0 sub kulit S punya m=0 (mungkin)
b. l = 0 , m = 0 , s = -½
l=0 sub kulit S punya m=0 (mungkin)
c. l = 0 , m = 1 , s = +½
l=0 sub kulit s punya m=0 (tidak mungkin)
d. l = 1 , m = 0 , s = -½
l=1 sub kulit p punya m=-1,0,+1 (mungkin)
e. l = 1 , m = 1 , s = +½
l=1 sub kulit p punya m=-1,0,+1 (mungkin)
Jadi bilangan kuantum yang tidak mungkin adalah :
C. l = 0 , m = 1 , s = +½





Referensi :
1.http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/sifat-dualisme-gelombang-materi.html?m=1
2.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip_ketidakpastian_Heisenberg
3.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Percobaan_Stern–Gerlach
4.https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/potongan-nostalgia/max-planck-dan-revolusi-teori-fisika
5.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bilangan_kuantum_azimut
6.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Aufbau
7.http://www.nafiun.com/2013/04/orientasi-dan-bentuk-orbital-s-p-d-f-elektron-bilangan-kuantum-atom.html?m=1

Model Atom Bhor

Pada tahun 1913 fisikawan yang bernama Niels Bohr memperkenal model atom. Model atom yang digambarkan adalah atom hidrogen yang memiliki satu elektron.
Model atomnya seperti sistem tata surya dengan inti atom sebagai pusat tata surya dan elektron bergerak dalam orbitnya berputar mengelilingi inti atom. Hal ini lebih menggambarkan keteraturan gerak elektron yang tidak ada pada model atom Rutherford yang menggambarkan elektron hanya di ruang atom bergerak di sekitar inti.
Peran gaya gravitasi digantikan oleh elektrostatik. Nah hal inilah bisa menjawab pertanyaan kenapa elektron bermuatan negatif tidak mendekati menempel ke inti atom yang bermuatan positif.

Gambar model atom Bohr
Berdasarkan rumus Max Planck E=hf,
Bohr menjelaskan lintasan rotasi tempat elektron mengelilingi inti atom memiliki energi tertentu.
Berdasarkan rumus Max Planck, lintasan dekat inti atom memiliki tingkat energi rendah, dan lintasan yang jauh dari inti atom memiliki energi tinggi.
Bila elektron berpindah lintasan, misalnya lintasannya menjauh bisa saja terjadi bila ada energi yang masuk (diserap) dan sebaliknya jika lintasannya mendekati inti atom bila ada energi yang dilepaskan dari dalam atom.

Kelebihan teori atom Bohr
Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori kuantum.
Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (adsorpsi) dari atom hidrogen.

Kelemahan teori atom Bohr
Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar/kecil dari hidrogen.
Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet.


Referensi :
1.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konstanta_Planck
2.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Efek_Zeeman

Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan penembakan lempeng tipis emas dengan sinar alfa.
Dari hasil pengamatan ada tiga hal yaitu pertama ada sinar alfa yang melewati lempeng tipis emas tersebut dihablurkan menyimpang dengan sudut ke segala arah, kemudian yang kedua ada sinar alfa yang melewati lempeng tipis emas tanpa ada pembelokan, dan yang ketiga ada sinar alfa tidak dapat menembus lempeng tipis emas dipantulkan tanpa ada pembelokan.

Dari hasil pengamatan dan dibantu ilmu pengetahuan lain Rutherford bersama muridnya menyimpulkan ketiga peristiwa tersebut. 
Yang sinar alfa nya dipantulkan tanpa ada pembelokan berarti pada atom ada  emas ada partikel (bermuatan positif yang dinamakan inti atom karena tepat berada di tengah)  yang membuat sinar alfa (bermuatan positif) terjadi tolak menolak yang membuat sinar alfa dipantulkan.
Yang sinar alfa menembus lempeng tipis emas tanpa pembelokan di duga pada atom emas ada ruang kosong.
Yang sinar alfa menembus lempeng tipis emas beberapa sinar alfa mengalami pembelokan diduga sinar alfa melewati partikel inti atom dan partikel elektron (yang ditemukan JJ Thomson) di ruang kosong atom tersebut sehingga sinar alfa dihablurkan sesuai sudut pembelokannya. 
Jadi dipastikan di dalam atom berupa ruang kosong dan di tengah-tengahnya ada partikel padat  inti atom yang bermuatan listrik positif dan elektron yang disebut Thomson berada di dalam atom yakni di ruang kosong bukan menempel di permukaan atom. Dengan demikian yang berupa partikel pada atom adalah elektron dan inti atom.
Berdasarkan hasil percobaan Milikan massa elektron mendekati Nol sehingga massa atom terpusat pada inti atom. Demikian setelah penemuan proton dan neutron, kedua partikel itu berada pada inti atom. Jadi inti atom terdiri proton dan neutron.

Dari hasil percobaannya ini Rutherford mengemukakan model atom yang lain dari model atom Thomson
Gambar film tangkapan sinar alfa 
1. Bentuk tangkapan sinar alfa pada kertas film yang berbentuk bulat, atom berbentuk bulat. 
2. Sinar alfa yang dipantulkan tanpa pembelokan berada di tengah sesuai tangkapan sinar alfa pada kertas film, inti atom berada di tengah atom.
3. Kebanyakan sinar alfa yang tembus tanpa dibelokan sesuai tangkapan sinar alfa pada kertas film,  atom kebanyakan merupakan ruang kosong.
4. Sebagian sinar alfa yang tembus dengan pembelokan menyatakan adanya elektron di ruang kosong mengelilingi inti atom.
Gambar model atom Rutherford 

Kelebihan dan kekurangan model atom Rutherford,
Kelebihan model atom Rutherford,
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
Teori ini menginspirasi pada penemuan baru berikutnya yaitu tentang lintasan /kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal sebagai kulit elektron.
Kelemahan model atom Rutherford,
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran energi maka lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan berkurang yang membuat lintasannya makin inti yang akhirnya gaya tarik antar muatan negatip elektron dengan muatan positip semakin menguat akibatnya elektron menempel pada inti atom.

Uji Kompetensi Perkembangan model atom

Model Atom Thomson

Seorang fisikawan Inggris, Joseph John Thomson, pada tahun 1897 dengan percobaan menggunakan tabung katoda yang diberi tegangan tinggi menemukan elektron, suatu partikel bermuatan negatif yang lebih ringan dari atom.
Partikel ini lepas dari permukaan logam katoda menuju anoda menyatakan atom logam katoda masih melepaskan partikel yang lebih kecil yang kemudian diberi nama elektron.

Istilah elektron diambil dari sebuah karya "de magnete" oleh fisikawan Inggris William Gilbert mentenarkan istilah electricus.
Oleh Thomson disebut elektron, partikel yang keluar akibat elektrik / listrik.
Dengan diberi 2 magnet (positif dan negatif) diketahui partikel tersebut bermuatan negatif dibuktikan partikelnya tertarik pada magnet kutub positif.

Dari hasil percobaan ini, Thomson menambahkan pengertian dari atom Demokritus dan Dalton. Thomson menggambarkan atom yaitu partikel padat yang permukaannya terdapat elektron.
Thomson mengemukakan teori atomnya,
1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen.
2. Elektron bermuatan negatif tersebut tersebar merata di permukaan bola pejalnya.

Gambar model atom Thomson

Pada dekade itu juga Eugen Goldstein menemukan partikel proton, partikel yang bermuatan positif.

Dan berikutnya J Chadwick memperhatikan bahwa massa atom dan massa proton tidak sama dengan percobaannya ada partikel lain yang tidak bermuatan dan massanya melengkapi yang disebut partikel neutron, partikel netral sehingga jika massa proton ditambahkan massa neutron akan sama dengan massa atom.
Sebagai contoh,
Lambang unsur Cl-35, diketahui nomor atom 17 dan massanya 35
Jumlah proton = nomor atom = 17 proton
Jumlah neutron = massa - proton = 18 neutron
Jumlah elektron =
jumlah proton - muatan atom =
17 - 0 (netral) = 17 elektron

Contoh lain,
Dari lambang unsur bisa diketahui nomor atom = 18, massa atom = 40. Dan hasil hitung bisa diketahui jumlah proton = nomor atom 18, jumlah neutron = massa atom - proton = 40 - 18 = 22, jumlah elektron = proton - muatan = 18 - 0 = 18

Contoh lain,
Unsur Cl-37 dengan nomor atom 17 nemiliki muatan negatif satu.
Dapat ditentukan proton, massa,  neutron dan jumlah elektron.
Proton = nomor atom = 17
Massa = 37
Neutron = 37 - 17 = 20
Elektron = 17 - (-1) = 17 + 1 = 18

Kelebihan teori atom Thomson :
1. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatomik
2. Dapat menerangkan sifat listrik atom.

Kelemahan teori atom Thomson :
1. Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
2. Tidak dapat menjelaskan adanya inti atom.

Uji kompetensi Perkembangan model atom

Referensi :
1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/ Percobaan_Millikan
2. https://smpsma.com/penemuan-proton-dan-percobaannya.html
3. https://www.google.com/search?q=percobaan+chadwick+menemukan+neutron&oq=per&aqs=chrome.0.69i59l3j69i60l3.4505j0j4&client=ms-android-vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

Model Atom Dalton

Konsep model atom Demokritus ini lama bertahan sebab belum adanya yang melakukan eksperimen tentang atom ini.
Konsep atom ini dipergunakan oleh Dalton dalam menjelaskan partikel zat.
Dalam menggambarkan susunan partikel dasar, John Dalton (1766-1844) seorang guru di Manchester sekitar tahun 1803 Di Inggris terungkap dalam bukunya New System of Chemical Philosophy.

Gambar Model Atom Dalton

Penjelasan-penjelasan dari Dalton mengenai atom adalah sebagai berikut,
1. Unsur terdiri dari partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom dalam reaksi kimia tidak diubah-ubah menjadi unsur lain.
2. Semua atom yang terdapat di dalam unsur sejenis memiliki sifat, ukuran dan massa identik.
3. Semua atom yang berbeda unsurnya memiliki sifat, ukuran dan massa yang berbeda pula.
4. Senyawa terbentuk dari gabungan lebih dari satu jenis unsur.
5. Atom dapat bergabung satu sama lain. Secara kimia membentuk molekul dengan perbandingan sederhana.

Kelebihan model atom Dalton yang masih dipakai sampai sekarang,
1. kita dapat menjelaskan hukum kombinasi kimia dengan segala kemungkinan berdasarkan teori.
2. Orang pertama yang mengakui perbedaan molekul dan senyawa.
3. Mampu menerangkan hukum kekekalan massa dengan menggunakan teori atom Dalton. Oleh karena itu John Dalton dianggap sebagai bapak pencetus teori atom modern.

Kelemahan teori atom Dalton yang membuat ditinggalkan karena tidak sesuai dengan penemuan-penemuan para ahli,
1. Atom yang dinyatakan tidak dapat terbagi lagi dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa pernyataan tersebut salah dengan adanya pernyataan bahwa atom di dalamnya terdapat partikel lain seperti elektron, neutron, proton. Elektron, proton, nuetron sangat besar pengaruhnya terhadap reaksi kimia sangat besar.
2. Pernyataan Dalton mengenai atom dari unsur yang sama memiliki kesamaan dalam semua hal, baik sifatnya, ukuran, dan massanya. Perbedaan pada unsur yang berbeda dalam segala hal.
Kenyataannya membantah pernyataan di atas. Penemuan yang membuktikan ada atom-atom yang unsurnya sejenis ternyata memiliki massa berbeda disebut isotop.
Contohnya,
Atom klorin, Cl mempunyai 2 isotop dengan nomor massa 35 sma dan 37 sma.
Jumlah protonnya sama yaitu 17
Lambang unsur kedua isotop dapat ditulis sebagai berikut.
Isotop Cl-35 dituliskan lambang unsurnya

Isotop Cl-37 dituliskan lambang unsurnya

Dari kedua Lambang unsur di atas dapat diketahui nomor atom dan massa atom.
Dari lambang unsur Cl-35, diketahui nomor atom 17 dan massanya 35.
Dari lambang unsur Cl-37, diketahui nomor atomnya 17 dan massanya 37.

Kegagalan lainnya Dalton tidak dapat menerangkan alotrop arang antara grafit dan berlian. Perbedaan sifat antara grafit dan berlian yang sama unsurnya (arang lambang unsur C) tidak dapat diterangkan secara rinci dan detail.

3. Pernyataan atom yang berasal dari unsur berbeda akan berbeda pula dalam segala hal, pernyataan ini terbantahkan setelah penemuan isobar, beberapa atom yang unsurnya berbeda memiliki nomor massa yang sama.
Contohnya,
Atom Argon, Ar memiliki massa 40 dan atom Kalsium, Ca memiliki massa 40.
Jumlah proton Argon 18 sedangkan jumlah proton Kalsium 20.
Ar-40 dan Ca-40 kedua saling ber-isobar.
Ar-40 Lambang unsurnya dapat dituliskan sebagai,
Ca-40 Lambang unsurnya dapat dituliskan sebagai,
Dari lambang unsur Ar-40, diketahui nomor atom 18 dan massanya 40.
Dari lambang unsur Ca-40, diketahui nomor atomnya 20 dan massanya 40.
Keduanya kondisi ber isobar

Uji kompetensi Perkembangan model atom






Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan

Ilmu kimia sangat penting untuk mencari suatu menerangkan hal-hal Peran ilmu kimia dalam kehidupan  untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak bumi.

 A. Bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan insektisida.

B. Bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan.

1. Di bidang pertanian
Ambil contoh ketika tumbuhan membutuhkan air serta tanah yang subur. Namun dibidang pertanian modern, telah menggunakan pupuk dan pestisida. manfaat pupuk untuk tumbuhan ialah Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun serat Meningkatkan mutu dan jumlah hasil yang baik. karena pupuk adalah senyawa kimia anarganik yang dijumpai di alam atau dibuat manusia yang memiliki nilai hara langsung atau tidak langsung bagi tanaman. Penggunaan pestisida dapat memusnahkan hama-hama, dan meningkatkan produksi tumbuhan dengan cepat. namun dapat membahayakan bagi kesehatan manusia.

2. Di bidang kedokteran
Di bidang ini banyak dijumpai manfaatnya, seperti obat-obatan yang membantu penyembuhan pasien, karena obat adalah hasil dari penelitian dibidang kimia farmasi.

3. Di bidang pangan
Adanya komposisi pada makanan, yang bermanfaat bagi manusia. penggunaan mikroorganisme/bakteri pada makanan, contoh pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt.

4. Di bidang industri/pabrik
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.

5. Di bidang Hukum
Manfaat di bidang hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan, dengan begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.

Uji kompetensi Peran Kimia dalam kehidupan sehari-hari

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3549338#readmore