Salamat Datang Di Blog Saya "Studying Chemistry-Belajar Kimia"

Tuesday, April 23, 2019

Uji kompetensi Peran Kimia dalam kehidupan sehari-hari

1. Contoh berikut merupakan peran ilmu kimia dalam berbagai bidang.
i.   penemuan sel surya untuk menghasilkan energi
ii.  penemuan alat dialisis penderita gagal ginjal
iii. penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian
iv. penemuan rumus molekul DNA sehingga membantu proses kloning
v.   penemuan jenis pestisida yang tepat untuk membasmi serangan hama.
Peran ilmu kimia di bidang pertanian  ditunjukkan oleh nomor...
A. i dan ii
B. ii dan iv
C. iii dan iv
D. iii dan v
E. iv dan v

2. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem syaraf, telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan. Hal ini merupakan salah satu penerapan ilmu kimia dalam bidang...
A. hukum
B. geologi
C. pertanian
D. Kesehatan
E. Lingkungan

3. Salah satu contoh penerapan ilmu kimia dalam bidang geologi adalah...
A. mempelajari kandungan material bumi, logam dan minyak bumi
B. mencari Informasi tentang penanganan limbah atau sampah
C. membuat pupuk dan menanggulangi hama
D. menemukan vaksin menular
E. membuat mesin-mesin industri

4. Salah satu contoh peran kimia dalam industri pangan adalah...
A. penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit
B. penggunaan mikroorganis/bakteri
pada pengolahan makanan
C. penentuan jenis bahan yang digunakan untuk bangunan
D. penentuan jenis batuan yang ada di bawah permukaan bumi
E. penemuan mikroprosesor yang  digunakan dalam peralatan elektrolit

5. Salah satu peran kimia dalam pertanian adalah...
A.  mengungkap tersangka pencurian tanaman
B.  mencari informasi tentang kandungan tanah
C. membuat bahan makanan menjadi awet
D. membuat obat-obatan dari bahan alam
E.  mengelola air bersih

6. Ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,  dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut adalah...
A. Ilmu fisika
B. Ilmu kimia
C. Ilmu biologi
D. Ilmu farmasi
E. Ilmu pengetahuan alam

7. Sari mengamati bahwa air di lingkungan tempat tinggalnya keruh dan Berbagi. Ia menduga air tersebut telah tercemar sehingga tidak layak dikonsumsi. Untuk menguatkan dugaan tersebut Sari....
A. mengolah data
B. merumuskan masalah
C. menyusun hipotesis
D. melakukan eksperimen
E. menyusun kerangka teori






Tuesday, April 16, 2019

10 alat musik-tarian-makanan-rumah adat-senjata khas daerah

10 jenis alat musik daerah
1.   Dari daerah Batak
      Alat musik : Sarune Bolon
      Gambar alat

Sarune bolon merupakan alat musik tradisional suku Batak Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, tanduk kerbau dan kayu arung sebagai "ipit-ipit" sebagai sumber suara.
Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Cara menipu alat ini dengan tembok "Marilah hosa" (circular breathing)  yakni nafas ditarik tetapi tanpa menghentikan suara Sarune tersebut.
Sarune bolon adalah pembawa lagu (melodi) dalam Gondang Batak.
      Tarian : Tor-Tor
      Gambar tarian
Biasanya sebelum acara di mulai terlebih dahulu tuan rumah atau hasuhutan melakukan acara khusus yang dinamakan 'Tua ni Gondang'. Dalam pelaksanaan tarian tersebut salah seorang dari hasuhutan akan meminta kepada penabuh gondang dengan kata-kata yang sopan dan santun atau yang biasa disebut amang pargonci.
Setiap selesai satu permintaan selalu diselingi dengan pukulan gondang dengan ritme tertentu dalam beberapa saat. Setelah permintaan tersebut dilaksanakan dengan baik,  maka barisan keluarga suhut yang telah siap manortor (menari) mengatur susunan tempat berdirinya untuk memulai menari.

2.
10. Ukulele
      Gambar alat
  Konon ukulele ditemukan di Hawaii
Konon Ukulele ditemukan di Hawaii tahun 1879, pada waktu itu suatu perjalanan imigran Portugis dari Madeira (Azores) dari Portugal melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan ke Hawaii antara tahun 1878 hingga 1913 sebanyak 20.000 orang, salah seorang membawa gitar kecil yang disebut Braginho di Braga (Portugal). 
Pada tahun berikutnya, ukulele dibawa ke pulau Ambon, mampir ke Makassar, dan akhirnya menjadi alat utama musik Keroncong di kampung Toegoe (Cilincing,  Jakarta Utara)




Sunday, April 14, 2019

Prosedur penggunaan alat laboratorium

1. LABU DESTILASI
    Gambar alat
A.  Deskripsi dan Prinsip
Labu didih adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas (Glass ware) yang berbentuk seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan triple neck. Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar (round bottom) dan ada juga yang rata (flat bottom).

Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 ‘C. Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi labu didih (boiling flask) adalah untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Labu didih yang dasarnya berbentuk bundar biasanya digunakan untuk memanaskan bahan, sedangkan yang bawahnya flat selain dapat digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil.
(http://kamusq.blogspot.com/2012/03/labu-didih-boiling-flask-fungsi-labu.html)

Leher labu didih memiliki 3 jenis, yaitu single neck, double neck dan tripple neck. bagian bawah labu didih ada 2 jenis flat dan round bottom. Selain terdiri dari berbagai macam leher labu didih terdiri dari berbagai macam dasar, diantaranya :
boiling flask round bottom
boiling flask flat bottom
(rahma-alchemist.blogspot.com/2009/10/fungsi-peralatan-laboratorium-dasar-1.html?m=1)

B.  Bagian dan Fungsi Labu Didih
Labu didih (boilling flask) terdiri dari 2 bagian, yaitu :
neck atau leher yang berfungsi untuk mengalirkan larutan yang akan ditambahkan ke dalam labu didih atau pun untuk menyambungkan bagian dari alat destilasi dengan labu didih.
tabung yang berfungsi menempatkan larutan yang akan dipanaskan atau akan didestilasi.

C.  Cara Pengoperasian
Sebelum menggunakan labu didih terlebih dahulu labu didih dicuci menggunakan air atau aquades, jangan sampai masih terdapat kotoran di dasar labu didih ketika akan digunakan. Ketika akan memanaskan larutan terlebih dahulu labu didih diisi oleh batu didih. Fungsi dari batu didih sendiri yaitu untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik lewat didih.

D.  Cara Perawatan
Agar tidak terjatuh, pada umumnya labu didih diletakkan atau dihubungkan dengan penampung destilat. Pada pemeriksaan kadar air, labu didih sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu.
(http://see-around-theworld.blogspot.com/2011/11/laporan-analitik-pangan-pengenalan-alat.html)
 
E.  Aplikasi
Secara umum labu didih berfungsi sebagai wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkaikan dengan pendingin balik.


2. BURET
    Gambar alat
A.  Skripsi dan prinsip
Buret adalah sebuah peralatan  laboratorium yang terbuat dari gelas  berbentuk silinder seperti pipet besar yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret merupakan peralatan yang sangat penting saat melakukan analisa dengan metode Titrasi.

Menurut fungsinya buret terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Buret asam ( dengan cerat kaca ) digunakan untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral (Tiosulfat) dam larutan pengoksid (KCrO4)
Buret basa digunakan untuk larutan yang bersifat basa seperti NaOH, KOH dll. Memiliki ujung cerat karet dengan bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran.
Buret amberglas adalah buret yang terbuat dari bahan kaca yang berwarna coklat atau gelap.Buter ini berfungsi untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan Kalium permanganat atau iodium.

B.  Bagian dan Fungsi

Buret terdiri dari beberapa bagian, di antaranya :
- Keran yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran dari buret
- Tutup merah dengan karet yang berfungsi untuk mengatur pemutaran dari keran agar tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah keran diputar.
- Klep, berbentuk setengah lingkaran agar mudah disambung dengan keran (stopcock).
- Tabung panjang dengan skala yang berfungsi sebagai tempat larutan yang akan digunakan sebagai titran dan untuk menghitung berapa banyak titran yang dipergunakan dalam titrasi.

C.  Cara Pengoperasian
Langkah Kalibrasi Volumetrik – Buret
     1. Klem buret secara vertikal pada
         sebuah support stand (statif),
     2. Klem juga sebuah glass tube di
         dekat buret tersebut.
     3. Isi buret dengan air suling hingga
         tanda 0 / zero mark.
     4. Kucurkan, dan rekam delivery
         time dari zero mark hingga
         graduasi terendah.
     5. Isi kembali buret kira-kira 10 mm
         diatas zerro mark, 
     6. Isi juga test tube dan catat suhu
         air suling yang ada di test tube
         tersebut
     7. Set miniskus pada zero mark,
         dengan menggunakan buret
         keran turunkan level liquid.
     8. Timbang botol kosong.
     9. Buka keran hingga air sedikit di
         atas garis yang dites, dan alirkan
        dengan pelan sehingga
        mendapatkan seting yang akurat.

Jika seting sudah lengkap, cek lagi seting yang ada.
(http://kalibrasi.org/tag/kalibrasi-buret/)

Untuk mengisi buret, tutup keran kolom di bagian bawah dan menggunakan corong. Anda mungkin perlu untuk mengangkat di atas corong sedikit, untuk memungkinkan solusi untuk mengalir secara bebas.

Sebelum titrasi, periksa kondisi buret dengan larutan titran dengan memastikan bahwa larutan dalam buret mengalir dengan bebas. Pemeriksaan dua atau tiga kali akan memastikan bahwa konsentrasi titran tidak akan berubah.

Setelah bahan yang akan di titrasi siap dalam erlenmeyer, dekatkan mulut erlenmeyer tepat di bawah buret. tangan kiri memegang Erlenmeyer, sedang tangan kanan mengontrol kran buret agar aliran cairan yang keluar dari dalam buret meluncur setetes demi setetes. Setelah indikator analisa menampakan warnanya, biasanya titrasi dianggap selesai.  Selanjutnya tinggal menghitung berapa banyak reagen kimia yang digunakan untuk titrasi dengan cara membaca skala yang tertera pada buret.

Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari kesalahan paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

D.  Cara Perawatan
Agar buret tetap berfungsi dengan baik seperti kondisi sebelumnya, aktivitas pemeliharaan yang dapat dilakukan adalah:
Biasakan sebelum dan sesudah mereaksikan bahan kimia menggunakan buret, buret harus selalu dibilas menggunakan akuades dan atau bahan kimia itu sendiri. Cara mencuci dan membilas buret adalah membongkar cerat dan bersihkan menggunakan sabun atau akuades, hal ini bertujuan agar dalam percobaan tidak terdapat residu yang masih tersisa dari percobaan sebelumnya dan menggagalkan percobaan. Sedangkan, sesudahnya buret pun dibilas dengan akuades agar buret bersih, tidak mengerak dan tidak mengontaminasi percobaan selanjutnya.
Dalam penyimpanan, buret sebaiknya diletakkan secara vertikal dan corong dalam keadaan terbuka. Hal ini bertujuan agar pembilas (akuades) yang masih tersisa dapat keluar dengan mudah dan tidak membentuk kerak di dalam buret.

E.  Aplikasi
Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3. Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari kesalahan sistematik.
Larutan asam menggunakan buret asam yang memiliki cerat kaca.
Larutan basa menggunakan buret basa yang memiliki cerat karet.
Larutan sensitive cahaya menggunakan buret amberglas berbahan kaca yang berwarna coklat atau gelap.


3. DISTILLING FLASK
    Gambar alat,
Deskripsi dan Prinsip
Destilling flask atau labu destilasi merupakan alat laboratorium kimia maupun biologi yang terbuat dari bahan kaca (glassware) dengan dasar melingkar yang berfungsi untuk destilasi larutan. Terbuat dari bahan borosilikat, berlengan dan kapasitas 125, dilengkapi karet penutup berlubang kira kira 6 mm. Labu distilat biasanya terbuat dari kaca untuk inertness kimia, dan yang terbaru biasanya terbuat dari kaca tahan panas borosilikat. Labu distilat dalam berbagai ukuran, mulai dari 5 sampai 20 mL L, dengan ukuran biasanya tertulis di kaca. Taper standar 24/40 adalah umum untuk 250 mL atau labu besar, sedangkan ukuran yang lebih kecil seperti 14 atau 19 digunakan untuk botol kecil.
Karena alas bulat, cincin gabus diperlukan untuk menjaga termos alas bulat tegak. Ketika digunakan, labu alas bulat biasanya diadakan di leher dengan klem pada berdiri.
(http://teklab4.blogspot.com/2012/09/alat-gelas-laboratorium.html)
(http://en.m.wikipedia.org/wiki/round-bottom_flask)

B. Bagian dan Fungsi Labu Didih
Labu distilasi (distilling flask) terdiri dari:
Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
Labu bawah yang berfungsi menempatkan larutan yang akan didestilasi.

C. Cara Pengoperasian
Sebelum menggunakan labu destilasi terlebih dahulu labu dicuci menggunakan air atau aquades, jangan sampai masih terdapat kotoran di dasar labu ketika akan digunakan. Kemudian larutan sampel dimasukkan ke dalam labu melalui bibir atas isi zat dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu, setelah selesai memasukkan sampel tutup dengan karet penutup yang disertai thermometer di sebuah lubang di atas tutup. Lalu hubungkan dengan alat destilasi.

D. Cara Perawatan
Labu destilasi sebaiknya di simpan di tempat yang tidak disatukan dengan alat kimia yang terbuat dari logam dan juga jangan di simpan di tempat yang terlalu tinggi. Perawatannya harus di cuci sebelum dipakai dan dicuci kembali sesudah dipakai,bila labu labu destilasi terdapat banyak kotoran segara dibersihkan karena itu akan menyebabkan antiklimaks pada saat digunakan.
E. Aplikasi
Sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan didistilasi. Terdiri dari :
a) Labu dasar bulat
b) Labu erlenmeyer khusus untuk distilasi atau refluks.
(http://kimia-industry.blogspot.com/2011/10/komponen-destilasi.html)

4. Labu Ukur 
    Gambar alat

A.  Deskripsi
      Labu ukur adalah peralatan gelas laboratorium yang berbentuk seperti buah pear,  memiliki bagian bawah datar dan bulat dengan leher yang panjang. Labu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastik, hal ini ditujukan agar isi dalam labu ukur dapat terlihat (transparent). Mulut pada labu ukur digunakan untuk menampung lebih banyak cairan. Tutup terbuat dari plastik. Bagian perut pada labu ukur yang ter
   bu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastic,hal ini ditujukan agar isi dalam labu ukur dapat terlihat (transparent).Mulut pada labu ukur digunakan untuk menampung tutup yang terbuat dari plastic.Bagian Perut pada labu ukur yang berbentuk bulat terdapat garis-garis ukur yang melingkar,hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan volume labu ukur.

Labu ukur memiliki bermacam volume dari yang paling kecil 1ml sampai dengan yang terbesar 1000ml.Labu ukur bisasanya digunakan unutk mengencerkan atau melarutkan zat kimia sebelum dilakukan penelitian.Biasanya zat yang diencerkan adalah zat kimia yang berkarakter terlalu pekat.

Ingin menyiapkan larutan dengan konsentrasi dan jumlah yang pasti disertai keakuratan yang tinggi? Labuukur atau takar, jawabannya. Alat gelas kimia yang satu ini sangat cocok untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang diketahui pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Labu ukur dapat Anda gunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi karena pada bagian lehernya terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas

Equipment (Peralatan):
Autoclave
Fungsi : Untuk mensterilkan alat dan bahan.
Cara Kerja :
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.

Inkubator :
Fungsi : Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.
Cara Kerja :
Hubungkan kabel power ke stop kontak.
Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.
Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

Magnetik Stirer:
Fungsi : Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Cara Kerja :
Tombol logam untuk menghidupkan alat.
Ambil stirer  ( batang magnet) dan masukkan pada larutan (di tempatkan dalam erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.
Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan( lihat tanda panah).
Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.
Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.
Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.
Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali di atas papan besi.

Gelas ukur

Fungsi :
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai Dari volume 10 mL hingga 2 L. Gelas ukur terbuat dari pops dan terbuat dari bahan plastik (polipropilen)  yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, seperti kaki untuk menambah kestabilan gelas ukur.



Bahan-bahan Kimia :
Benzena
Rumus Molekul : C6H6
Bentuk : Cairan
Peringatan :
-      Mudah terbakar
-          Iritasi bila terkena mata dan kulit
-          Bahaya bila terhiru dan tertelan
Penanganan :
-      Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan     buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
-          Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis.
-          Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis.
-          Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkan, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar.

2. Toluena
Rumus Molekul : C7H8 atau C5-H5-CH3
Bentuk : Cairan
Peringatan :
-      Mudah terbakar
-          Iritasi bila terkena mata dan kulit
-          Bahaya bila terhirup dan tertelan




Penanganan :
-          Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
-          Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis.
-          Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis.
-          Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar.

Etanol atau Etil Alkohol
Rumus Molekul : C2H5OH
Bentuk : Cairan
Peringatan :
-          Mudah terbakar baik dalam liquid maupun uap
-          Iritasi bila terkena mata dan kulit
-          Bahaya bila terhirup dan tertelan
Penanganan :
-     Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan (jangan meleui mulut ke mulut), bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
-          Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis.
-          Terkena kulit: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit, segera beri tindakan medis. Bilas dengan sabun dan air.
-          Tertelan: jangan paksakan muntah. Bila korban sadar, beri 2-4 cangkir susu/air.  Jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. Segera beri tindakan medis.


















Uji kompetensi keselamatan dan keamanan di laboratorium

1.  Simbol gambar ini menyatakan...
     A.  Peringatan areal bahaya
     B.  Peringatan bahan
           mudah meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

2.  Simbol gambar di bawah ini
     menyatakan ,
     A.  Peringatan bahan
          mudah terbakar
     B.  Peringatan bahan
          berbahaya
     C.  Peringatan tegangan tinggi
     D.  Peringatan alat berputar otomatis
     E.  Peringatan bahan kimia keras

3.  Gambar simbol di bawah ini,   
     menyatakan...
     A.  Peringatan areal
           berbahaya
     B.  Peringatan bahan mudah
          meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

4.  Gambar simbol di bawah  ini,
    menyatakan...
     A.  Peringatan bahan mudah
           terbakar.
     B.  Peringatan bahan beracun.
     C.  Peringatan tegangan tinggi.
     D.  Peringatan alat berputar
          otomatis.
     E.  Peringatan bahan kimia keras.

5.  Gambar simbol di bawah  ini,
     menyatakan...
     A.  Peringatan areal bahaya
     B.  Peringatan bahan mudah
          meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

6.  Perhatikan gambar ini,
     Simbol gambar ini menyatakan...
     A.  Peringatan bahan mudah
           terbakar
     B.  Peringatan bahan beracun
     C.  Peringatan tegangan tinggi
     D.  Peringatan alat berputar otomatis
     E.  Peringatan bahan kimia keras

7.  Perhatikan gambar ini,
     Simbol gambar ini menyatakan...
     A.  Peringatan areal bahaya
     B.  Peringatan bahan mudah
          meledak
     C.  Peringatan bahan radioaktif
     D.  Peringatan tali dapat putus
     E.  Peringatan areal bermagnet

8.  Suatu kegiatan, melakukan langkah-
     langkah yang sudah ada dalam
     rangka menunjukkan bahwa semua
     itu seperti itu sesuai yang sudah
     ada, adalah kegiatan ...(baca 
     peraturan laboratorium)
     A.  Mencoba-coba
     B.  Demonstrasi
     C.  Eksperimen
     D.  Penelitian
     E.  Berteori

9.  Memakai jas laboratorium adalah .
     kewajiban..
     A.  Siswa praktikan
     B.  Staf tata laboratorium
     C.  Guru pembimbing praktikan
     D.  Peneliti
     E.  Siswa praktikan, staf
          laboratorium, guru pembimbing
          praktikan dan peneliti

10. Gambar alat di bawah ini.

namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Buret
C. Gelas Kimia
D. Gelas Ukur
E. Labu Didih

11. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)
A. Auto Clave
B. Gelas ukur
C. Buret
D. Gelas kimia
E. Magnetic Sticker

12. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Buret
B. Destiling Flask
C. Gelas Kimia
D. Gelas Ukur
E. Incubator

13. Gambar alat di bawah ini.
(baca prosedur penggunaan alat)
namanya adalah.. .
A. Auto Clave
B. Destiling Flask
C. Gelas Kimia
D. Gelas Ukur
E. Labu Didih

14. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Destiling Flask
C. Gelas Kimia
D. Incubator
E. Magnetic Sticker

15. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Buret
C. Destiling Flask
D. Incubator
E. Magnetic Sticker

16. Gambar alat di bawah ini.
namanya adalah
(baca prosedur penggunaan alat)

A. Auto Clave
B. Buret
C. Gelas Kimia
D. Incubator
E. Magnetic Sticker

17. Cara yang tepat untuk menampung
      gas amoniak dalam laboratorium
      digambar dengan posisi...
     A.  I
     B.  II
     C.  III
     D.  IV
     E.  V



Monday, April 8, 2019

Kemiripan Sifat Unsur Dalam Satu Golongan

Pola konfigurasi elektron terluar

Uji kompetensi Konfigurasi elektron

Model Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum didasarkan beberapa pendapat,
Pertama dualisme sifat elektron yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel (hipotesis Louis de Broglie, 1924).
Kedua azas ketidakpastian, 1927 oleh Werner Heisenberg yang menyatakan posisi elektron tidak dapat dipastikan.
Ketiga teori Erwin Schrodinger, 1927 yang menyatakan walau posisi elektron tidak bisa dipastikan tetapi keberadaan elektron dapat diketahui dalam batas-batasnya.

Nah... Kemudian dimulailah teori atom mekanika kuantum.

Keberadaan elektron disebut kuantum.  Ruang tempat elektron berada disebut orbital.

Kata kuantum pertama sekali dikemukakan oleh Max Planck yang rumus E = h.f.  Energi tertentu yang menjadi jarak dari inti sebagai tempat elektron berada yang disebut kuanta dan inilah yang merupakan bilangan kuantum pertama (kuantum utama) yang dikenal dengan lintasan elektron atau kulit (simbolnya = n)

Dipertegas dengan persamaan Schrodinger,

Dari persamaan Schrodinger dapat digambarkan posisi-posisi elektron yang dikenal dengan bilangan kuantum.
Nah ada 4 bilangan kuantum yang dijelaskan dari persamaan Schrodinger yaitu,
Bilangan kuantum utama, n
Bilangan kuantum azimuth, l
Bilangan kuantum magnetic, m
Bilangan kuantum spin,  s

Keberadaan elektron diperjelas oleh Aufbau, Pauli dan Hund walaupun itu masih pada batas-batas gambaran Schrodinger.

Menurut Aufbau, elektron di dalam suatu atom netral dan stabil mempunyai energi yang rendah. Elektron-elektron ini mengisi orbital-orbital pada sub kulit. Sub kulit yang diisi dimulai dari sub kulit yang tingkat energinya rendah. Yang dikenal dengan Azas Aufbau.
Contoh 1,
Unsur Na dengan nomor atom 11. Tentukan  posisi elektron terakhirnya  !
Nah pertama tentu kita harus yahu jumlah elektron yang dimilikinya kemudian kita buat susunan elektron (konfigurasi elektron) sesuai azas Aufbau. Dari konfigurasi tersebut terlihat elektron yang terakhirnya. Nah baru kita tentukan posisi elektron terakhirnya (harga keempat bilangan kuantumnya).
Oke, pertama kita tentukan jumlah elektron nya.
Jumlah elektron = proton - muatan
Unsur Na tak diberikan muatan nya berarti muatan nya = 0
Proton Na = nomor atom nya = 11

Jadi jumlah elektron = 11 - 0
                                       = 11.
Oke setelah ini kita buatkan Konfigurasi elektron nya menurut Aufbau yang dimulai dari 1s...
1s2, 2s2, 2p6, 3s1
Terlihat elektron terakhir berada pada posisi 3s1.
Oke kemudian kita tentukan harga keempat bilangan kuantum nya.
3s1 elektron berada pada kulit ke 3
       elektron berada pada sub kulit s
Sub kulit s memiliki 1 ruang orbital (m=0)
Ruang orbital nya hanya diisi oleh 1 elektron tentunya elektronnya berotasi searah jarum jam (s=+½).
Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit s
     (l=0)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=0
d. Bilangan kuantum spin arah rotasi
    elektron searah jarum jam s=+½

Jadi posisi elektron terakhir dari unsur Na yang tidak bermuatan adalah sebagai berikut,
n=3,  l=0,  m=0,  s=+½

Contoh 2
Unsur Na dengan nomor atom 11.
Bila Na bermuatan +1 tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Oke kita lakukan seperti cara di atas.
Jumlah elektron = proton - muatan
                               = 11 - (+1)
                               = 11 - 1 = 10
Konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6
Elektron terakhir ada pada 2p6 yaitu elektron yang ke enam.
Orbital p memiliki 3 ruang yaitu
2Px 2Py 2Pz
Pengisian elektron searah jarum jam terlebih dahulu   2Px1   2Py1   2Pz1
    nomor ruang   m=-1   m=0    m=+1
elektron ke 1 pada 2Px1, elektron ke 2 pada 2Py1, elektron ke 3 pada 2Pz1
Pengisian elektron berlawanan jarum jam                    2Px2   2Py2   2Pz2
nomor ruang  m=-1   m=0    m=+1
elektron ke 4 pada 2Px2, elektron ke 5 pada 2Py2, elektron terakhir ke 6 pada 2Pz2
Elektron terakhir berada pada 2Pz2 dengan rotasi berlawanan jarum jam (s=-½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 2 (n=2)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=1)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=+1
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=-½

Jadi posisi elektron terakhir dari Na yang  bermuatan +1 adalah sebagai berikut,
n=2,  l=1,  m=+1,  s=-½

Contoh 3
Unsur Cl dengan nomor atom 17.
Bila Cl tidak bermuatan  tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 17 - 0 = 17
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p5
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 5 pada 3p5
Ruang orbital nya   3Px2   3Py2   3Pz1
Nomor ruang nya   m=-1   m=0    m=+1
Elektron terakhir berada pada 3Py2 dengan rotasi berlawanan jarum jam (s=-½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=1)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=0
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=-½

Jadi posisi elektron terakhir dari unsur Cl yang  tidak bermuatan  adalah sebagai berikut,
n=3,  l=1,  m=0,  s=-½

Contoh 4
Unsur O dengan nomor atom 16.
Bila O bermuatan -2 tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 16 - (-2) = 16 + 2 = 18
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 6 pada 3p6
Ruang orbital nya   3Px2   3Py2   3Pz2
Nomor ruang nya   m=-1   m=0    m=+1
Elektron terakhir berada pada 3Pz2 dengan rotasi berlawanan jarum jam (s=-½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=1)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=+1
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=-½

Jadi posisi elektron terakhir dari O yang bermuatan -2 adalah sebagai berikut,
n=3,  l=1,  m=+1,  s=-½

Contoh 5
Unsur Sc dengan nomor atom 21.
Bila Sc tidak bermuatan  tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 21 - 0 = 21
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d1
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 1 pada 3d1
Sub d (l=2) memiliki 5 ruang Dxy Dxz Dyz Dxxyy Dzz
karena elektron hanya 1 jadi Dxy yang diisi,
3Dxy1 3Dxz0 3Dyz0 3Dxxyy0 3Dzz0
m=-2   m=-1    m=0    m=+1       m=-2
Elektron terakhir berada pada 3Dxy1 dengan rotasi searah jarum jam (s=+½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 3 (n=3)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=2)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=-2
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=+½

Jadi posisi elektron terakhir dari unsur Sc yang  tidak bermuatan  adalah sebagai berikut,
n=3,  l=2,  m=-2,  s=+½

Contoh 6
Unsur U dengan nomor atom 92.
Bila U tidak bermuatan  tentukan  posisi elektron terakhirnya  !

Jumlah elektron = 92 - 0 = 92
Konfigurasinya 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f14, 5d10, 6p6, 7s2, 5f4
Posisi elektron terakhirnya elektron ke 4 pada 5f4

Sub f (l=3) memiliki 7 ruang Fxyz, Fx(z2-y2), Fy(z2-x2),  Fz(x2-y2), Fx3, Fy3, Fz3
karena elektron hanya 4 jadi yang diisi (Fxyz)1, (Fx(z2-y2))1, (Fy(z2-x2))1, (Fz(x2-y2))1 ruang yang lain kosong.
elektron terakhir ada pada (Fz(x2-y2))1

5(Fxyz)1,  5(Fx(z2-y2))1,  5(Fy(z2-x2))1,
m=-3          m=-2                 m=-1
5(Fz(x2-y2))1, 5(Fx3)0, 5(Fy3)0, 5(Fz3)0
m=0                  m=+1     m=+2      m=+3

Elektron terakhir berada pada 5(Fz(x2-y2))1 dengan nomor ruang m=0 dengan rotasi searah jarum jam (s=+½)

Oke setelah itu kita tentukan harga bilangan kuantum nya.
a. Bilangan utama pada kulit ke 5 (n=5)
b. Bilangan azimuth pada sub kulit p
     (l=3)
c. Bilangan kuantum magnetik pada
    ruang m=0
d. Bilangan kuantum spin berlawanan
    arah rotasi elektron searah jarum
    jam s=+½

Jadi posisi elektron terakhir dari U yang  tidak bermuatan  adalah sebagai berikut,
n=5,  l=3,  m=0,  s=+½

Menurut Pauli, elektron-elektron dalam satu atom dilarang memiliki harga keempat bilangan kuantum nya sama. Yang dikenal dengan Larangan Pauli.

Menurut Hund,  setiap ruang orbital tiap sub kulit diisi oleh elektron yang  rotasi spin nya searah jarum jam (s = +½) terlebih setelah semua ruang obital diisi barulah kemudian diisi oleh elektron yang rotasi spin yang berlawanan arah jarum jam (s = -½). Yang dikenal dengan Aturan Hund.

Contoh 7.
Perhatikan harga bilangan kuantum di bawah ini,
a. l = 0 , m = 0 , s = +½
b. l = 0 , m = 0 , s = -½
c. l = 1 , m = 0 , s = +½
d. l = 1 , m = 0 , s = -½
e. l = 1 , m = 1 , s = +½
Pada kulit ke 1 memiliki harga bilangan kuantum..
A. a dan b
B. a dan d
C. b dan c
D. b dan e
E. c dan d

Nah yang seperti ini kulit 1 (n=1) hanya memiliki satu sub kulit yakni sub kulit s (l=0)
Pada sub kulit memiliki 1 ruang orbital yakni m=0.
Pada 1 ruang orbital diisi 2 elektron yakni pertama spin searah jarum jam (s=+½) dan kedua spin berlawanan jarum jam (s=-½).

Jadi pada kulit ke 1, memiliki bilangan kuantum l=0, m=0, s=+½ dan l=0, m=0, s=-½.
Jawaban nya : A. a dan b

Contoh 8.
Perhatikan harga bilangan kuantum di bawah ini,
a. l = 0 , m = 0 , s = +½
b. l = 0 , m = 0 , s = -½
c. l = 0 , m = 1 , s = +½
d. l = 1 , m = 0 , s = -½
e. l = 1 , m = 1 , s = +½
Bilangan kuantum yang tidak mungkin adalah..
A. a
B. b
C. c
D. d
E. e

Nah untuk menyatakan bilangan kuantum yang tidak mungkin kita harus lihat azas Aufbau, larangan Pauli dan aturan Hund.
Kulit ke 1 (n=1) punya satu sub kulit  yaitu
sub kulit s dengan m=0.
Kulit ke 2 (n=2) punya dua sub kulit yaitu
sub kulit s dengan m=0
sub kulit p dengan m=-1,0,+1
Kulit ke 3 (n=3) punya tiga sub kulit yaitu
sub kulit s dengan m=0
sub kulit p dengan m=-1,0,+1
sub kulit d dengan m=-2,-1,0,+1,+2
Kulit ke 4 (n=4) dan kulit seterusnya punya empat sub kulit yaitu
sub kulit s dengan m=0
sub kulit p dengan m=-1,0,+1
sub kulit d dengan m=-2,-1,0,+1,+2
sub kulit f dengan m=-3,-2,+1,0,+1,+2,+3

Sekarang kita cek satu persatu..
 a. l = 0 , m = 0 , s = +½
l=0 sub kulit S punya m=0 (mungkin)
b. l = 0 , m = 0 , s = -½
l=0 sub kulit S punya m=0 (mungkin)
c. l = 0 , m = 1 , s = +½
l=0 sub kulit s punya m=0 (tidak mungkin)
d. l = 1 , m = 0 , s = -½
l=1 sub kulit p punya m=-1,0,+1 (mungkin)
e. l = 1 , m = 1 , s = +½
l=1 sub kulit p punya m=-1,0,+1 (mungkin)
Jadi bilangan kuantum yang tidak mungkin adalah :
C. l = 0 , m = 1 , s = +½





Referensi :
1.http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/sifat-dualisme-gelombang-materi.html?m=1
2.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip_ketidakpastian_Heisenberg
3.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Percobaan_Stern–Gerlach
4.https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/potongan-nostalgia/max-planck-dan-revolusi-teori-fisika
5.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bilangan_kuantum_azimut
6.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Aufbau
7.http://www.nafiun.com/2013/04/orientasi-dan-bentuk-orbital-s-p-d-f-elektron-bilangan-kuantum-atom.html?m=1