Wednesday, March 13, 2019

Sifat Asam dan Sifat Basa

Asam dan Basa

Sifat asam pada mulanya kita tahu melalui cita rasanya yaitu memiliki rasa asam. Cita rasa asam  ini digunakan pada makanan dan minuman. Nah penggunaan asam ini berkembang misal pada pengawetan makanan dan minuman. Asam pada mulanya diketahui dari cita rasanya seperti dari buah-buahan seperti Jenis-jenis jeruk, jenis-jenis mangga dan Jenis-jenis buah lainnya. Cita rasanya ada yang sangat asam sampai ada rasanya manis.
Kemudian seiring perkembangan ilmu pengetahuan, ternyata asam tidak hanya bercita rasa asam tetapi cabai pedas, sambiloto pahit juga mengandung asam bahkan racun ular juga mengandung asam.

Lalu bagaimana cara menentukan asam atau tidak pada zat yang berbahaya ?

Nah seiring perkembangan ilmu, untuk menentukan suatu zat yang ditemukan apakah itu asam atau basa ataukah netral (tidak asam dan tidak basa) digunakan zat yang bisa membedakan asam-basa.  Zat tersebut dinamakan indikator asam-basa. Zat ini juga awalnya dari alam (disebut indikator asam-basa dari alam) yang kemudian diolah menjadi zat indikator yang ada dilaboratorium seperti fenolftalein,  brom timol biru, metil merah, metil jingga, lakmus merah, lakmus biru.

Baca
1. Mencari bahan dari alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa
2. Penentuan asam atau basa menggunakan indikator dari alam
3. Penentuan asam atau basa menggunakan indikator kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.

Nah untuk menentukan asam atau basa sudah diketahui dengan menggunakan zat indikator asam basa.

Sehubungan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian asam dan basa juga bertambah, tidak hanya  cita rasa saja.

Pengertian asam basa,
1. Teori asam-basa Arrhenius
2. Teori asam-basa Bronsted-Lowry
3. Teori asam-basa Lewis
(selain 3 teori diatas ada juga teori Unasovich dan teori Lux-Flood)

1.Teori Asam Basa Arrhenius.
Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat jika dilarutkan hasilnya kation ion hidrogen, H(+) dan anion ion sisa asam.
Dapat dituliskan beberapa reaksi ionisasi nya,
HCl  -->  H(+)  +  Cl(-)
Dari ionisasi HCl dapat diketahui ion sisa asamnya adalah Cl(-) ada 1 dan ion hidrogen nya, H(+) ada 1.
Jadi jumlah ion semuanya ada 2 ion.

H2SO4  -->  2H(+)  +  SO4(2-)
Dari ionisasi H2SO4 dapat diketahui   ion sisa asamnya adalah SO4(2-) ada 1 dan ion hidrogen nya, H(+)  ada 2
Jadi jumlah ion semuanya ada 3 ion.


Menurut Arrhenius basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan menghasilkan anion ion hidroksida, OH(-) dan kation ion sisa basa.
Dapat dituliskan beberapa reaksi ionisasi nya,
NaOH  -->  Na(+)  +  OH(-)
Dari ionisasi NaOH dapat diketahui ion sisa basanya adalah Na(+) ada 1 dan ion hidroksida, OH(-) ada 1.
Jadi jumlah ion semuanya ada 2 ion.

Ba(OH)2. -->  Ba(2+)  +  2OH(-)
Dari ionisasi Ba(OH)2 dapat diketahui  ion sisa basanya adalah Ba(2+) ada 1 dan ion hidroksida, OH(-) ada 2.
Jadi jumlah ion semuanya ada 3 ion.

Monoprotik dan Diprotik
Asam Monoprotik adalah asam yang mengandung 1 ion H(+)
Asam Diprotik adalah asam yang mengandung 2 ion H(+)
Basa Monoprotik adalah basa yang mengandung 1 ion OH(-)
Basa Diprotik adalah basa yang mengandung 2 ion OH(-)
Jika kita perhatikan kembali contoh di atas,
1. HCl merupakan senyawa asam monoprotik karena  HCl mengandung 1 ion H(+).
2. H2SO4 merupakan senyawa asam diprotik karena H2SO4 mengandung 2 ion H(+)
3. NaOH merupakan senyawa basa diprotik karena NaOH mengandung 1 ion OH(-)
4. Ba(OH)2 merupakan senyawa basa diprotik karena Ba(OH)2 mengandung 2 ion OH(-)


Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, Basa Lemah 
Seperti pada pelajaran elektrolit dan non elektrolit, elektrolit kuat adalah zat yang semua zatnya berubah menjadi  ion (α = 1) sedangkan elektrolit lemah adalah hanya sebagian zatnya berubah menjadi ion (0<α<1). Demikian juga pada asam dan basa, larutan asam basa termasuk larutan elektrolit.
Pada  larutan asam  ada larutan asam kuat (α = 1) dan larutan asam lemah (0<α<1).
Beberapa contoh asam kuat,
1. asam khlorida, HCl
ionisasinya, HCl --> H(+) + Cl(-)
2. asam bromida, HBr
ionisasinya, HBr --> H(+) + Br(-)
3. asam iodida, HI
ionisasinya, HI --> H(+) + I(-)
4. asam hipoklorit, HOCl
ionisasinya, HOCl --> H(+) + OCl(-)
5. asam klorit, HO2Cl
ionisasinya, HO2Cl --> H(+) + O2Cl(-)
6. asam klorat, HO3Cl
ionisasinya, HO3Cl --> H(+) + O3Cl(-)
7. asam perklorat, HO4Cl
ionisasinya, HO4Cl --> H(+) + O4Cl(-)
8. asam nitrat, HNO3
ionisasinya, HNO3 --> H(+) + NO3(-)
9. asam sulfat, H2SO4
ionisasinya, H2SO4 --> 2H(+) + SO4(2-)
Beberapa contoh asam lemah,
1. asam formiat, HCOOH
ionisasinya, HCOOH --> H(+) + HCOO(-)
2. asam asetat, CH3COOH
ionisasinya,
CH3COOH --> H(+) + CH3COO(-)
3. asam sianida, HCN
ionisasinya, HCN --> H(+) + CN(-)
4. asam fluorida, HF
ionisasinya, HF --> H(+) + F(-)
5. asam karbonat, H2CO3
ionisasinya, H2CO3 --> 2H(+) + CO3(-)
6. asam pospat, H3PO4 
Ionisasinya, H3PO4 --> 3H(+) + PO4(3-)

Pada larutan basa terdiri dari larutan basa kuat (α = 1) dan larutan basa lemah (0<α<1).
Beberapa contoh larutan basa kuat,
1. lithium hidroksida, LiOH
ionisasinya, LiOH --> Li(+) + OH(-)
2. natrium hidroksida, NaOH
ionisasinya, NaOH --> Na(+) + OH(-)
3. kalium hidroksida, KOH
ionisasinya, KOH --> K(+) + OH(-)
4. magnesium hidroksida, Mg(OH)2
ionisasinya,
Mg(OH)2 --> Mg(2+) + 2OH(-)
5. kalsium hidroksida, Ca(OH)2
ionisasinya, Ca(OH)2 --> Ca(2+) + 2OH(-)
6. stronsium hidroksida, Sr(OH)2
ionisasinya, Sr(OH)2 --> Sr(2+) + 2OH(-)
7. barium hidroksida, Ba(OH)2
ionisasinya, Ba(OH)2 --> Ba(2+) + 2OH(-)
Beberapa contoh larutan basa lemah,
1. ammonium hidroksida, NH4OH
ionisasinya, NH4OH --> NH4(+) + OH(-)
2. aluminium hidroksida, Al(OH)3
ionisasinya, Al(OH)3 --> Al(3+) + 3OH(-)
3. metilamin hidroksida, CH3NH3OH
ionisasinya,
CH3NH3OH --> CH3NH3(+) + OH(-)
4. etilamin hidroksida, C2H5NH3OH
ionisasinya,
C2H5NH3OH --> C2H5NH3(+) + OH(-)
5. besi II hidroksida, Fe(OH)2
ionisasinya, Fe(OH)2 --> Fe(2+) + 2OH(-)


Pada larutan netral terdiri larutan elektrolit dan non elektrolit.
Beberapa contoh larutan elektrolit yang netral (tidak asam dan tidak basa),
1. garam natrium khlorida, NaCl
ionisasinya, NaCl --> Na(+) + Cl(-)
2. garam natrium bromida, NaBr
ionisasinya, NaBr --> Na(+) + Br(-)
3. garam natrium iodida, NaI
ionisasinya, NaI --> Na(+) + I(-)
4. garam kalium khlorida, KCl
ionisasinya, KCl --> K(+) + Cl(-)
5. garam kalium bromida, KBr
ionisasinya, KBr --> K(+) + Br(-)
6. garam kalium iodida, KI
ionisasinya, KI --> K(+) + I(-)
7. garam natrium sulfat, Na2SO4
ionisasinya. Na2SO4 --> 2Na(+) + SO4(2-)
8. garam kalium nitrat, KNO3
ionisasinya, KNO3 --> K(+) + NO3(-)
9. garam kalsium sulfat, CaSO4
ionisasinya. CaSO4 --> Ca(2+) SO4(2-)
10.garam barium nitrat,  Ba(NO3)2
ionisasinya,
Ba(NO3)2 --> Ba(2+) + NO3(-)
Beberapa contoh larutan nonelektrolit netral (tidak asam dan tidak basa)
Karena larutan nonelektrolit maka tidak menghasilkan ion.
1. ethanol,  C2H5OH
2. urea, CO(NH2)2
3. sukrosa, C12H22O11
4. glukosa, C6H12O6
5. benzene,  C6H6

Jadi dapat disimpulkan,
1. Asam di dalam larutannya menghasilkan ion H(+) dan ion sisa asam.
2. Asam terdiri  elektrolit kuat dan elektrolit lenah
3. Basa di dalam larutannya menghasilkan ion OH(-) dan ion sisa basa.
4. Basa terdiri elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Di antara asam kuat ada yang lebih kuat sifat asamnya, demikian di antara asam lemah ada yang lebih lemah sifat asamnya.
Nah untuk selanjutnya kita pelajari tentang kekuatan asam  dan kekuatan basa.
Baca :
1. Kekuatan Asam.
2. Kekuatan Basa.

2. Teori asam basa Bronsted Lowry
Menurut Bronsted Lowry, asam adalah zat yang dapat mendonorkan (menyumbangkan)  proton (atom hidrogen) kepada zat lain, dan basa adalah zat yang menerima (akseptor) proton (atom hidrogen)

Beberapa contoh asam basa menurut Bronsted Lowry,
1. Perhatikan reaksi berikut,
    NH4(+)  +  H2O  --> NH3  +  H3O(+)
    Dari reaksi terlihat
    NH4(+) berubah menjadi NH3
    H2O berubah menjadi H3O(+)

    NH4(+) punya 4 atom H setelah berubah menjadi NH3 punya 3 atom H berarti NH4(+) sebagai ASAM dan NH3 sebagai BASA.
    H2O punya 2 atom H setelah berubah menjadi H3O(+) punya 3 atom H berarti H3O(+) sebagai ASAM dan H2O sebagai BASA.

Jadi Pasangan Asam Basa (PAB)  Konjugasi nya adalah
1. NH4(+) dengan NH3
2. H3O(+) dengan H2O

2. Perhatikan reaksi berikut,
  CH3COO(-) + H2O --> CH3COOH + OH(-)
  Dari reaksi terlihat
 CH3COO(-) berubah menjadi CH3COOH
 H2O berubah menjadi OH(-)
 CH3COO(-) punya 3 atom H menjadi CH3COOH punya 4 atom H berarti CH3COOH sebagai ASAM dan CH3COO(-) sebagai BASA.
 H2O punya 2 atom H menjadi OH(-) punya 1 atom H berarti H2O sebagai ASAM dan OH(-) sebagai BASA.

Jadi Pasangan Asam Basa (PAB) Bronsted Lowry nya  adalah,
1. CH3COOH dengan CH3COO(-)
2. H2O dengan OH(-)

3. Perhatikan reaksi berikut,
    HCl + NH3 --> NH4(+) + Cl(-)
    Dari reaksi terlihat,
    1. HCl berubah menjadi Cl(-)
    2. NH3 berubah menjadi NH4(+)

     HCl punya 1 atom H berubah menjadi Cl(-) tidak punya atom H berarti HCl sebagai ASAM dan Cl(-) sebagai BASA.
     NH3 punya 3 atom H berubah menjadi NH4(+) punya 4 atom H berarti NH4(+) sebagai ASAM dan NH3 sebagai BASA.

     Jadi Pasangan Asam Basa (PAB) Konjugasi nya adalah
1. HCl dengan Cl(-)
2. NH4(+) dengan NH3

Nah dengan teori Bronsted Lowry ini kita bisa mengetahui asam dan basa bukan dari cita rasa dan tidak harus dalam bentuk larutan seperti yang dikemukakan oleh Arrhenius.
Menurut Bronsted Lowry asam dan basa bisa kita ketahui dari perubahan jumlah atom H nya.


3. Teori Asam Basa Lewis 
Menurut Lewis asam adalah zat yang menerima elektron dan basa adalah zat yang melepas elektron.

Beberapa contoh asam basa menurut Lewis,
1. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3






     Dari reaksi di atas dengan memperhatikan elektron dalam struktur Lewis dari NH3 dan BF3 terlihat atom N dari NH3 disumbangkan ke atom B dari BF3 agar terjadi reaksi membentuk H3NBF3.

Kesimpulannya
1. NH3 penyumbang elektron menurut Lewis sebagai Basa.
2. BF3 penerima elektron menurut Lewis sebagai Asam.


2. Perhatikan reaksi antara SO3 dan H2O
     Dari reaksi di atas dengan memperhatikan elektron dalam struktur Lewis dari SO3 dan H2O terlihat atom O dari H2O disumbangkan ke atom S dari SO3 agar terjadi reaksi membentuk H2OSO3

Kesimpulannya
1. H2O penyumbang elektron menurut Lewis sebagai Basa.
2. SO3 penerima elektron menurut Lewis sebagai Asam.


3. Perhatikan reaksi antara HCl dan H2O
     Dari reaksi di atas dengan memperhatikan elektron dalam struktur Lewis dari HCl dan H2O terlihat atom O dari H2O disumbangkan ke atom H dari HCl agar terjadi reaksi membentuk kation H2OH(+)  dan  anion Cl(-)

Kesimpulannya
1. H2O penyumbang elektron menurut Lewis sebagai Basa.
2. HCl penerima elektron menurut Lewis sebagai Asam.


4. Perhatikan reaksi antara NH3 dan H2O
     Dari reaksi di atas dengan memperhatikan elektron dalam struktur Lewis dari NH3 dan H2O terlihat elektron atom N dari NH3 disumbangkan ke atom H dari H2O agar terjadi reaksi membentuk kation H3NH(+)  dan  anion OH(-)

Kesimpulannya
1. NH3 penyumbang elektron menurut Lewis sebagai Basa.
2. H2O penerima elektron menurut Lewis sebagai Asam.


Nah dengan teori asam basa Lewis kita bisa mengetahui asam dan basa dengan memperhatikan aliran elektron. Dengan teori Lewis ini kita tidak dibatasi lagi untuk menentukan asam dan basa.


Uji Kompetensi Sifat Asam dan Sifat Basa


Referensi
1. http://sidoarjostore.blogspot.com/2014/05/kandungan-sambiloto-menurut-penelitian.html?m=1

2. https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-3461545/ini-kandungan-dalam-bisa-ular-yang-membuatnya-mematikan

3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indikator_asam-basa

4. https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/12/teori-asam-basa-lux-flood-sistem-pelarut-dan-usanovich/amp/

5. https://hermansiagian15.blogspot.com/2019/03/teori-asam-basa-arrhenius.html?m=1

6. https://hermansiagian15.blogspot.com/2019/03/teori-asam-basa-bronsted-lowry-pab.html?m=1

7. https://hermansiagian15.blogspot.com/2019/03/teori-asam-basa-lewis.html?m=1

No comments:

Post a Comment